ADVERTISEMENT

Reza Indragiri Baca Ancaman Peneliti BRIN ke Muhammadiyah: Ini Serius Tak Main-main

Rabu, 26 April 2023 17:12 WIB

Share
Reza soroti aksi peneliti BRIN ancam warga Muhammadiyah. Foto: Kolase/Ist.
Reza soroti aksi peneliti BRIN ancam warga Muhammadiyah. Foto: Kolase/Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangeran Hasanuddin mengancam warga Muhammadiyah dengan kata 'halal darah dan bunuh' lewat komentarnya di postingan Facebook.

Ancaman peneliti BRIN Andi Pangeran sendiri terkait dengan perbedaan penentuan hari raya Idul Fitri PP Muhammadiyah yang berbeda dengan putusan sidang isbat yang digelar Kementerian Agama.

Dalam catatan, peneliti BRIN yang mengancam pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah itu tercatat terdaftar sebagai ASN di Badan Riset sejak Februari 2019, dan pada September 2021 menjadi peneliti muda BRIN. Dia merupakan lulusan S1 Teknik Elektro Universitas Diponegoro UNDIP Semarang tahun 2015.

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel, ikut berkomentar perihal ancaman peneliti BRIN terhadap warga Muhammadiyah tersebur. Menurut dia, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam kasus ini.

Pertama publik dalam tanda petik, boleh memilih apakah akan menyikapinya sebagai sebuah narasi singkat yang ditulis di media sosial dan hanya menganggap sebagai candaan atau perilaku inklusif belaka.

Ataukah yang kedua, publik memilih untuk menyikapinya dengan mengambil pelajaran dari sekian banyak pembunuhan di terutama sekali di Amerika Serikat yang didahului dengan adanya pengancaman lewat media sosial. 

Kata Reza, di AS, bukan satu, dua, atau tiga kali adanya kasus pembunuhan berawal lewat sosial media. Melainkan, sudah ada belasan jiwa bahkan puluhan jiwa dilakukan di tempat umum, dilakukan di sekolah terhadap guru, siswa, dan seterusnya, dan ternyata dilakukan oleh pembunuh yang sebelumnya sudah mengirim ancaman lebih dahulu lewat media sosial termasuk Facebook.

"Nah kita terutama sekali otoritas penegakan hukum, mari kita bijak memilih sekali lagi, kita akan sikapinya secara sambil lalu saja melupakannya, memaafkannya saja, atau menyikapinya serius sebagai tanda-tanda adanya ancaman yang sangat nyata terhadap mereka-mereka yang ditargetkan sebagai ancaman pembunuhan itu," kata Reza Indragiri di Crosscheck, disitat Rabu 26 April 2023.

Jika ditanya apakah peneliti BRIN itu berniat serius membunuh atau tidak, Reza Indragiri menyoroti kalimat berikutnya perihal tantangan agar ancaman itu silakan dilaporkan ke Polisi.

"Kaitkan kalimat itu dengan kalimat berikutnya, bahwa laporkan saja ke Polisi dan seterusnya. Jadi saya tidak akan menganggap itu sekali lagi sebagai sebuah tanda tanya yang mentah, tapi merupakan tanda tanya yang merupakan gaya tantangan," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT