ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Tak Betah di Kampung Kembali ke Jakarta

Rabu, 26 April 2023 11:25 WIB

Share
Obrolan warteg soal mudik lebaran. Foto: Ucha/Poskota.
Obrolan warteg soal mudik lebaran. Foto: Ucha/Poskota.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

‘KESUNYIAN’ suasana Jakarta pasca ditinggal mudik sebagian penghuninya tak berlangsung lama. Belum seminggu setelah Lebaran , satu per satu warga komplek di tempat Nurdin tinggal mulai kembali berdatangan balik dari kampung halaman. 

Padahal liburan cuti bersama belum juga tuntas, bahkan kembali diperpanjang oleh pemerintah. Rupanya rasa rindu di kota perantauan mengalahkan rasa kangen di kampung halaman.

“Suasana di kampung sudah beda Din, jadi pengen cepet balik ke sini aja,” ujar Agus menjawab pertanyaan Nurdin kenapa dirinya hanya sebentar pulang kampung.   

Pria yang tinggal ngontrak bersebelahan dengan Nurdin ini kembali menjelaskan alasan dirinya tak lama-lama mudik. 

“Di kampung sepi padahal dulu ramai, karena teman teman sudah pada merantau, jadinya enggak betah Din,” papar Agus yang pulamg kampung bersama istri dan kedua anaknya itu.

Alasan tak betah di kampung itulah yang membuat Agus memutuskan buat tak lama lama tinggal di tanah kelahirannya kendati orang tuanya masih komplet. “Emang enggak kangen sama orang tua Gus? Setahun enggak ketemu dan mumpung dua-duanya masih pada sehat,” tanya Nurdin lagi. 

Agus kembali memberi penjelasan kepada sohibnya yang menanyakan soal kerinduan kepada orang tua. “Kalau zaman dulu mungkin iya Din, setahun bener-bener enggak bisa ketemu mereka, tetapi  sekarang kan zamannya online, bisa komunikasi dan bertemu lewat video call setiap saat, makanya rasa rindu bisa dibilang berkuranglah kalau pulang kampung,” jawabnya sambil tertawa kecil.

Selain itu, lanjut Agus, dirinya mengaku sudah betah dan terbiasa di perantauan dengan kondisi di lingkungan tempat tinggal kontrakannya yang riuh dan padat . “Suasana di sini yang ramai dan padat sudah menyatu sama saya Din, jadi aneh saja kalau pulang kampung yang kondisinya sudah sepi bikin enggak betah dan pengin cepat-cepat kembali ke Jakarta,”  jelasnya.

Mendengar penjelasan temannya, Nurdin terdiam sejenak dan sejurus kemudian memberikan komentar. “Padahal kita yang di sini berharap suasana senyap di Jakarta bisa lebih lama Gus,” kata pria kelahiran Bambu Apus, Jakarta Timur ini. (Yahya)

ADVERTISEMENT

Editor: Rendra Saputra
Sumber: -
Berita Terkait

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT