Bukan Mahfud, Romy PPP Buka Sinyal Cawapres Ganjar Adalah Sandi Uno

Sabtu 22 Apr 2023, 11:19 WIB
Ganjar Sandi berpotensi berpasangan di Pilpres 2024. Foto: Kolase/Ist.

Ganjar Sandi berpotensi berpasangan di Pilpres 2024. Foto: Kolase/Ist.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, menyinggung nama Sandiaga Uno alias Sandi Uno yang bisa saja pas jika diplot untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai cawapres di 2024.

Hal ini seolah mengesampingkan ramainya ruang publik yang menyebut Mahfud bakal siap-siap didekati PDIP untuk menemani Ganjar di kontestasi 2024.

Romy --sapaan akrabnya-- menyinggung sejumlah poin berkaitan dengan hal tersebut. Pertama, yakni diutusnya Sandi Uno dan Erick Thohir untuk mendekati PPP sejak lama. Dia tidak menyebut secara gamblang Sandi Uno akan menjadi capres Ganjar Pranowo.

Akan tetapi, Sandi Uno ternyata mengakui telah ditugasi Presiden Jokowi untuk mendekati PPP, dan seakan mengonfirmasi hal tersebut, bahwa bisa jadi sosoknya memang diplot akan mendampingi Ganjar menjadi cawapres ke depan. 

PPP sendiri usai diumumkannya Ganjar sebagai capres, menunjukkan sikap siap bergabung dengan PDIP. Dan siap membawa nama Sandi Uno ke dalam posisi cawapres dari PPP.

"Sebenarnya koalisi yang pas kita ke mana nih? Kita tentu terus melihat kalau PPP sebaiknya ke siapa sih?" kata Romy di saluran Youtube Akbar Faizal Uncensored, Sabtu 22 April 2023.

Romy lantas meminjam nasehat almarhum Hasyim Muzadi ketika PPP memilih teguh mengusung Prabowo Subianto di 2014. Hasyim Muzadi ketika itu disebut terus membujuk agar PPP membantu Jokowi.

"Beliau mengatakan begini 'Romy-Romy, kamu kan harus belajar dari sejarah ketika PPP yang buat kan NU, yang namanya NU selamanya itu bersama dengan PNI. PNI itu ya PDI. Kalah kamu di situ itu," kata Romy.

Dirinya masih ingat betul dan PPP yakin bahwa menurut teori, capres yang diusungnya itu tidak akan kalah. Akan tetapi, fakta berkata lain.

"Jadi saya kemudian setelah peristiwa itu percaya betul bahwa politik itu patronnya enggak akan berubah banyak, sehingga memang hari ini ketika kita berbicara koalisi, ya kita harus mencari patron presiden nasionalis, yang memang murni nasionalis," katanya.

Capres nasionalis itu adalah yang diusung sepertihalnya PDIP yang sejak dulu bersama-sama solid sejak orde lama, berlanjut di orde baru, dan berbagai kesempatan lain.

"Sehingga memang secara historis yang lebih pas ya kita bergabung dengan PDI Perjuangan sekarang," katanya.

"Jadi untuk menjadi pemenang ya harus berkoalisi dengan partai pemenang," katanya lagi.

Di kesempatan itu, Romy menyinggung soal Sandi Uno yang sengaja ditugaskan Presiden Jokowi untuk mendekati PPP. Bagi dia, sah-sah saja jika Presiden Jokowi kemudian menugaskan Sandi Uno dan Erick Thohir untuk dekati PPP. Kata dia, mungkin hal yang sama akan dilakukan jika diirnya menjadi presiden.

Maksud dan tujuannya tentu berkaitan dengan visi misi Jokowi agar berkelanjutan.

Belakangan Sandi Uno diakui nampak lebih agresif mendekati PPP ketimbang Erick Thohir. Bukan karena Erick Thohir setengah hati, namun lantaran Erick memang jauh lebih sibuk mengurus 140 BUMN di bawahnya.

Sandi disebut selalu getol mendatangi berbagai acara besar dan kecil PPP di berbagai daerah. Sedangkan Erick Thohir, hanya acara-acara besar PPP saja.

Dengan didekatinya PPP oleh Sandi Uno dan Erick Thohir, Romy lantas bertanya-tanya, posisi realistis partainya ke depan.

"Berarti kan posisi kita posisi yang realistis untuk mengajukan calon wakil presiden? Kan begitu. Pasti bukan capres, karena capres sudah milik partai-partai besar. Nah masalahnya, ini mau dipasangkan ke mana nih?" katanya.

Hal ini bisa jadi berkaitan dengan strategi Ganjar dan Sandi Uno yang akan berpasangan di Pilpres 2024.

Berita Terkait

News Update