JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Muhammad Cholil Nafis angkat suara soal adanya perbedaan waktu hari raya Lebaran di Indonesia apakah Jumat besok atau Sabtu lusa.
Menurut dia, perbedaan waktu Lebaran antara Muhammadiyah, NU dan Pemerintah Jumat dan Sabtu jangan sampai memecah belah anak bangsa. Diketahui Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023 besok, sementara Pemerintah dan NU pada Sabtu 22 April 2023 keesokan harinya.
Kata Cholil Nafis, tenggang rasa dan toleransi internal umat beragama perlu dikedepankan menghadapi perbedaan waktu apakah Lebaran hari Jumat atau Sabtu tersebut.
Adapun sikap saling tenggang rasa ini artinya adalah, pihak yang Lebaran lebih dulu bertenggang rasa pada pihak yang Idul Fitri belakangan. Begitu pula dengan pihak yang Lebaran belakangan, diminta ikut memfasilitasi dan mentoleransi pihak yang hendak Idul Fitri lebih dulu.
"Jadi kita saling menghormati dan mempersilakan atas keyakinan masing-masing, bukan karena ikut-ikutan ya. Jadi sebenarnya jangan dihadap-hadapkan antara NU dan Muhammadiyah, tidak," kata Cholil Nafis di AKI Malam, disitat redaksi Kamis 20 April 2023.
Bagi Cholil Nafis, masing-masing pihak tentu punya dasar kuat, sehingga publik tidak perlu mempersoalkan atau memperdebatkan perbedaan hari raya Lebaran apakah hari Jumat atau Sabtu.
Bagi Cholil, perbedaan berkenaan dengan penentuan awal dan akhir Ramadhan sebenarnya sudah berlalu. Pemerintah sendiri diakui hingga kini masih terus mengupayakan agar bisa menemukan titik temu metode antar kedua belah pihak agar bisa ber-Lebaran bareng.
Maka itulah dirinya berharap agar masing-masing pihak bisa saling menghormati. Secara pribadi dirinya juga mengimbau silakan ikuti kepercayaan masing-masing.
"Saya mengimbau bagi Bapak-Ibu sekalian, masyarakat muslim yang percaya dengan Lebaran hari Jumat silakan dan yang percaya Sabtu silakan. Ikuti kepercayaannya, apakah karena tahu dalilnya, maupun karena mengikuti imam atau ulamanya," katanya.
MUI Harap ke Depan Semua Ikut Pemerintah
Akan tetapi di kesempatan itu Ketua MUI berharap agar ke depan, jika memungkinkan, semua pihak bisa mengikuti ketetapan Lebaran dari Pemerintah.
"Tapi Saya berharap untuk teman-teman, jika memungkinkan adalah ikuti ketetapannya Pemerintah, bahwa ketentuan hakim adalah mengikat dan dapat menghilangkan perbedaan," katanya.