ADVERTISEMENT

Bersenjata Berat dan Gendong M16, Ini Bukti-bukti KKB Ternyata Tentara Militer Terlatih

Kamis, 20 April 2023 15:52 WIB

Share
Militer KKB dianggap sebagai tentara. Foto: Dok Ist.
Militer KKB dianggap sebagai tentara. Foto: Dok Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Analis Politik dan Militer Unas Jakarta Selamat Ginting mengurai bukti jika Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua bukan sekadar organ biasa.

Sebab dia menyebut KKB sudah jelas-jelas merupakan sebuah pasukan militer terlatih yang dilengkapi persenjataan khas tentara, serta memiliki tujuan membangun negara.

Dengan begitu, Ginting menilai, sudah sepatutnya negara lewat TNI memberangus tegas militer KKB. Apalagi sudah banyak prajurit TNI berguguran atas aksi mereka.

"Jadi jelas harus dinyatakan kita berhadapan bukan dengan lalat, tapi lawan harimau, yang harus dilawan dengan senjata. Bukan dengan tepuk lalat atau tepuk nyamuk," kata Ginting di saluran Youtube Hersubeno Point, disitat Kamis 20 April 2023.

"Jadi memang diperlukan pasukan-pasukan yang siap untuk perang di gunung dan perang gerilya. Yang dibutuhkan prajurit adalah penambahan pasukan, misalnya tambahan satu Batalyon, atau kalau perlu misalnya satu Brigade," kata dia lagi.

Bagi Ginting, sudah cukup banyak bukti mereka bukan sekadar kelompok kriminal bersenjata biasa. Mereka bahkan terang-terangan sudah melabelkan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang merupakan sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Hal terpenting lainnya, adalah pasokan senjata yang digunakan. Apalagi senjata yang digunakan tergolong canggih dan akrab digunakan di dunia militer.

"Jelas kalau kita lihat foto-foto atau video-video, senjatanya kalibernya adalah M16 dan lain-lain, bahkan senjata lebih berat dari itu. Dengan senjata berat apakah bisa dihadapi oleh Polisi? Harus diambil alih oleh militer!" katanya.

Ginting lantas menyinggung posisi Egianus Kogoya dalam struktur militer OPM. Saat ini Kogoya dipercaya sebagai Brigadir Jenderal Panglima Komando Daerah Pertahanan 3 OPM.

"Nah ini kan jelas militer. Kalau Brimob dimajukan ketika intensitas kejahatannya tingkat tinggi, namun ini sudah bukan tingkat tinggi lagi, dan harus dihadapi dengan militer," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT