ADVERTISEMENT

Sorot: Antisipasi Perang Sarung Berhasil?

Rabu, 19 April 2023 05:11 WIB

Share
Ilustrasi perang sarung.(ist)
Ilustrasi perang sarung.(ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh Ifand, Wartawan Poskota

FENOMENA perang sarung sering muncul saat datangnya bulan Ramadan, dan biasa dilakukan setelah sholat tarawih hingga saat sahur. Dan hampir setiap tahun, akibat perang yang menjadi pemicu tawuran itu, kerap menimbulkan korban jiwa.

Akibat hal itu, polisi pun akhirnya harus bekerja ekstra untuk meringkus pelaku yang menyebabkan seorang remaja itu tewas. Padahal, jika pencegahan bisa dilakukan lebih awal, pastinya tidak ada korban dari peristiwa tersebut.

Seperti diketahui, awalnya perang sarung itu mulai terjadi sejak tahun 1980-an dan hanya candaan. Sebab sarung yang digunakan sama sekali tidak dipadukan dengan benda-benda yang membahayakan. Karena dulu, memang sama sarung diiket ujungnya untuk memukul lawan dan hanya untuk main-main saja.

Namun keadaannya berbeda dengan sekarang, karena perang sarung selalu menimbulkan korban jiwa. Padahal perang sarung yang mayoritas dilakukan anak-anak dan remaja itu dilakukan antarkelompok hingga antar kampung hingga saling melukai hingga timbul korban.

Bergesernya fenomena perang sarung yang kini mengarah ke kriminal ternyata juga dipengaruh media sosial. Dimana keberadaan media sosial ini membuat para remaja dengan mudahnya berkomunikasi hingga terjadi aksi saling menantang

Untuk menekan fenomena ini terjadi lagi, semua pihak harus turut memberikan edukasi kepada anak-anak muda di lingkungannya. Bisa dengan mengajak anak muda untuk lebih giat beribadah di masjid-masjid, atau mengarahkan kelompok anak muda itu dengan aktivitas yang lebih positif saat Ramadan.

Pengawasan dan perhatian lebih dari keluarga untuk anak-anaknya juga sangat dibutuhkan. Terutama, anak laki-laki yang menjelang dewasa harus mendapat perhatian lebih. Keluarga lebih mengetatkan pengawasan terhadap perilaku anak-anak tanggung mereka saat di luar rumah.

Selanjutnya, pihak kepolisian juga harus lebih rajin lagi dalam menjaga wilayahnya. Peran dari petugas Bhabinkamtibmas sangat diperlukan untuk memberikan edukasi kepada para remaja-remaja yang ada di setiap wilayah. Begitu juga dengan petugas patroli yang harus selalu rajin berkeliling dan segera membubarkan jika menemukan remaja yang sudah berkerumun. (*)

 

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT