Pada kondisi tersebut, Rocky juga menilai intervensi global setiap saat bisa masuk ke sana dengan alasan humanitarian. Sebut saja misalnya pasukan Amerika Serikat melalui PBB bisa menganggap diperlukan semacam penyelamatan awal, karena kekerasan mulai berlangsung di Papua.
"Jadi kita paham, bahwa tentu Panglima dan jajarannya juga frustrasi tuh melihat bagaimana isu internasional itu mengambil sudut pandang hak asasi manusia dan yang akan dipojokkan pasti militer," katanya.