ADVERTISEMENT

Anas Urbaningrum Sampaikan Demokrasi Usai Bebas, Idrus Marham: Harus Fakta Jangan Fitnah

Minggu, 16 April 2023 13:49 WIB

Share
Politisi Senior Idrus Marham .(Ist)
Politisi Senior Idrus Marham .(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pernyataan Anas Urbaningrum yang baru bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Sukamiskin tentang demokrasi mengejutkan banyak pihak. Salah satunya adalah mantan petinggi partainya yang dinilai harus bersiap akan ucapannya nanti.

Terkait hal itu, mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham yang menyebut pertanyaan yang disampaikan oleh Anas Urbaningrum adalah wajar saja. Karena ia menilai apa yang disampaikan Anas adalah sebagai hak anak bangsa. 

"Sebagai anak bangsa itu kan punya hak untuk bicara untuk menyampaikan aspirasi, tidak ada larangan bagi Anas untuk bicara, saya kira nggak ada masalah karena itu dijamin dalam negara yang demokrasi," kata Idrus, dalam siaran pers yang diterima, Minggu (16/4).

Dikatakan mantan Menteri Sosial RI, yang menjadi persoalan adalah apa yang disampaikan itu bagaimana disalurkannya dan penyaluran tentang melalui politik atau melalui hukum. Ia juga menyebutkan bagaimana faktanya, kalau misalnya fakta itu tidak ada itu cenderung fitnah dan bisa menimbulkan kegaduhan. 

"Tapi kalau ada fakta-fakta sebenarnya tinggal pilihannya, itu silahkan melalui jalur hukum, bisa mengambil langkah hukum dan itu bila terbukti bisa memperkuat jalur politik," ujar Idrus.

Dengan begitu, kata Idrus, jadi berfikirnya tidak terlalu susah, dan kita harus menghargai kalau orang lain boleh bicara kenapa Anas tidak boleh. Tinggal substansi pembicaraannya, logis atau faktual, kalau faktual silahkan pilihannya kembali ke Anas.

"Tapi kalau secara politik tidak ditunjang secara fakta-fakta dengan pendekatan hukum biasanya dua tiga bulan layu, tetapi kalau misalnya ada kekuatan hukum dan ada gerakannya itu bisa lebih bagus dan lebih efektif sehingga begulir terus," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Anas yang baru keluar dari Lapas langsung menyorot ke rekannya dulu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia akan menyampaikan pidato kejutan soal SBY.

Hubungan Anas dan SBY diketahui merenggang semenjak dirinya terpilih menjadi Ketua Umum Partai berlambang Mercy itu. Hingga akhirnya Anas terjerat kasus korupsi terkait proyek Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Pidato kejutan tersebut ada kaitannya dengan Presiden ke-6 RI SBY yang juga merupakan rekan sejawat Anas Urbaningrum saat dirinya masih ada di kepengurusan DPP Partai Demokrat pada 2013 silam. (Ifand)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT