Dengan begitu, seolah diperlukan penambahan satu periode lagi bagi beliau.
Amien Rais Duga Rezim Gunakan Segala Cara
Caranya dinilai Amien Rais bermacam-macam, misalnya mengerahkan para survei seolah berlomba meyakinkan publik bahwa tingkat kepuasan publik Jokowi masih sangat tinggi, di atas 70 persen sampai 76 persen.
"Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah berkata berdasarkan big data yang dia miliki, sekitar 110 juta percakapan di medsos mendukung penundaan Pemilu 2024. Nah cuma ketika ditantang oleh banyak pihak untuk membuka big data, Luhut pergi tidak bersedia," katanya.
Amien Rais pun dengan tegas menyebut big data milik Luhut dengan julukan BDB, yakni singkatan dari Big Data Bodong.
Terakhir yakni digelarnya musyawarah rakyat (Musra) yang sudah dilaksanakan secara besar-besaran. Di sana bisa terlihat ada ratusan ribu relawan yang terlibat.
"Saya masih ingat Stadion Senayan pernah menyaksikan ratusan ribu orang orang-orang bayaran pentingnya tiga periode buat Pak Jokowi tapi juga di Bandung, Malang, Surabaya, Sulawesi, Yogyakarta dan lain-lain juga sudah menggelar Musra yang meminta tiga periode buat Pak Jokowi."
Dalam catatan Amien Rais, sudah 25 kali Musra diadakan, selalu masif dan impresif. Dana yang sudah dikeluarkan juga dinilai sudah puluhan atau bahkan ratusan miliar.
"Dari mana dana sebesar itu kalau bukan datang dari rezim? Karena ya rezim ingin 5 tahun lagi maka dengan segala cara itu dilakukan," kata Amien Rais.