ADVERTISEMENT

Asal Usul Mudik dan Trauma Tragedi Brexit

Jumat, 14 April 2023 09:35 WIB

Share
Arus balik pemudik dengan sepeda motor. Ahmad Tri Hawaari
Arus balik pemudik dengan sepeda motor. Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Miftahur Rahman Isbandi, Wartawan Poskota

 

SUDAH menjadi tradisi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Setiap menjelang lebaran Idul Fitri, ratusan juta penduduk Indonesia yang tinggal di kota akan pulang kampung atau mudik.

Bahkan, jumlah pemudik tahun 2023 ini diperkirakan akan meningkat drastis dibanding tahun lalu. Tahun ini, orang yang akan pulang ke kampung halamannya mencapai 123 juta.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik memiliki arti berlayar atau pergi ke udik. Di mana udik diartikan sebagai hulu sungai.

Kata 'udik' diambil dari bahasa Melayu, yang memiliki arti hulu atau ujung sungai.

Pada masa lampau, masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai, kerap berpergian ke hilir sungai dengan menggunakan perahu atau biduk.

Setelah urusannya selesai, mereka akan kembali pulang ke hulu pada sore hari. Aktivitas kembali ke hulu itulah yang disebut 'mudik'.

Namun kata 'udik' juga bisa dimaknai sebagai tempat atau wilayah yang jauh dari keramaian. Seperti kampung atau dusun.

Orang Udik berarti orang yang tinggal di desa yang jauh dari kota. Mudik berarti kembali ke udik atau kampung.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT