Menurutnya, setiap ramadhan sudah menjadi tradisi bagi santri mengkaji kitab jelang buka puasa dan setelah tarawih.
Bagi santri yang tidak mengikutinya, bakal diberikan peringatan agar tidak malas dalam belajar.
"Jumlah santri di sini 200. Program khusus cuma mengkaji kitab dihatamkan. Kalau kajian tiap hari kalau hari biasa," paparnya.
Sementara itu, Santri Ponpes Al-Islam, Selin Rohman berujar, tema kajian yang dibahas dalam Kitab Sullamut Taufiq yang sedang diajarkan tentang waktu salat.
"Contohnya mengenalkan salat waktu zuhur, ada namanya istilah waktu istiwa, itu kita belum boleh melaksanakan salat, kecuali ada bayangan kita condong sedikiti, baru boleh salat," ujarnya.
Ia mengaku ada sedikit kesulitan saat mempelajari Kitab Sullamut Taufiq lantaran tulisannya gundul.
"Kalau kesulitan ada, tapi kalau semua dijalanin ilmu Nahwu Shorof, insya Allah bisa mudah. Insya Allah (lancar baca kitab gundul)," ucapnya. (Bilal)