ADVERTISEMENT

Maestro Wayang Golek Tjetjep Suprijadi Meninggal Dunia

Minggu, 9 April 2023 16:47 WIB

Share
Maestro wayang golek Tjetjep Suprijadi meninggal dunia. Foto: Dok Ist.
Maestro wayang golek Tjetjep Suprijadi meninggal dunia. Foto: Dok Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KARAWANG, POSKOTA.CO.ID - Maestro dalang wayang golek asal Karawang, Jawa Barat, RH Tjetjep Suprijadi meninggal dunia. Tjetjep meninggal di usia 92 tahun, Minggu 9 April 2023.

Kabar meninggalnya seniman wayang golek Tjetjep Suprijadi itu disampaikan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Karawang melalui media sosial.

Disebutkan, Tjetjep Suprijadi menghembuskan nafas terakhirnya, sekira pukul 05.20 WIB di kediamannya di Perumahan Karangpawitan, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Wetan. Yang bersangkutan meninggal karena menderita sakit sudah cukup lama.

Jenazah almarhum dikebumikan di komplek pemakaman keluarga di Dusun Pasircabe, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang.

"Almarhum memang sudah lama sakit. Namun, demikian ingatannya masih sangat bagus. Saya terakhir bertemu beliau tiga tahun silam sudah menggunakan kursi roda," ujar Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Nagasari, Supriatno (62 tahun) di rumah duka.

Menurut Supriantno, selain dikenal sebagai dalang wayang golek, almarhum Tjetjep Suprijadi sempat menjadi anggota DPRD Karawang di masa Orde Baru. Almarhum juga pernah menjadi da'i ketika wayang golek mulai redup.

Diketahui, almarhum Tjetjep  Suprijadi merupakan dalang masyhur di era tahun 70-an. Dia banyak menciptakan kisah-kisah baru wayang golek di luar kisah-kisah yang telah ada.

Salah satu kisah yang popular ciptaannya adalah Nurkala Kalidasa. Kisah ini selalu dibawakan saat dia mendalang di berbagai tempat. Bahkan, di masa lalu kisah Nurkala Kalidasa talah diabadikan dalam rekaman berbentuk kaset pita. Kini, kisah itu bisa ditonton melalui kanal YouTube.

Almarhum Tjetjep Suprijadi lahir tahun 1931 dengan nama asli Tjetje. Lantas dia menambahkan nama belakangnya. Suprijadi didasari kekagumannya terhadap pahlawan PETA, Suprijadi.

Tjetjep mengenyam pendidikan di SGB Purwakarta dan lantas menjadi guru. Saat menjadi guru, Tjetjep mulai tertarik terhadap dunia pewayangan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Rendra Saputra
Contributor: Aep Saepuloh
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT