JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sikap Anies Baswedan di hebohnya isu Timnas Israel dalam helatan Piala Dunia U-20 yang batal digelar ramai dipertanyakan publik.
Pangkalnya, nama Anies dinilai seolah bak lenyap ditelan bumi usai isu Israel mengemuka. Pembicaraan batalnya Piala Dunia U-20 justru selalu berputar-putar di pusaran Ganjar Pranowo, Erick Thohir, I Wayan Koster dan PDIP Perjuangan.
Lalu ke mana Anies dan bagaimana sikapnya di tengah ramainya isu Israel. Di isu terbaru, atlet Israel bakal kembali meramaikan helatan olahraga di Bali pada Agustus 2023 mendatang.
Terkait hal ini pegiat media sosial Mazdjo Pray langsung menyindir sikap Anies ini. Padahal di satu sisi, Anies dikenal selalu memamerkan pandangannya soal politik global. Dia bahkan membanggakan momen terakhir di Singapura dan Australia soal interaksinya dengan dunia internasional.
"Anies ke mana ya, dia kan paling jago kalau ngomong besar dan kelihatan paling keren kalau ngomongin politik global. Tapi soal Piala Dunia U-20 dan isu Timnas Israel Anies tiba-tiba jadi batu ditelan bumi, enggak nongol tiarap. Takut ya?" kata Mazdjo disitat saluran Youtube YouthTV Indonesia, Sabtu 8 April 2023.
Padahal menurutnya, momen inilah yang bisa dimanfaatkan para orang yang tengah mencari muka kepada rakyat agar seolah menunjukkan sikap ksatrianya. Tetapi di kasus ini, Anies justru hilang di isu Israel.
Selain itu, komitmen dan kompetensi seorang calon pemimpin dinilai juga diuji di kasus ini. Mulai dari nasionalisme, ketaatan konstitusi dan sebagainya. Dan bukan justru khawatir dibenci atas sikap yang disampaikan.
"Pengen jadi pemimpin negara besar kok takut dicaci, mau jadi komandan 270 juta penduduk kok begitu. Di mana jiwa pemimpinnya?"
"Anies kan sering nyebarin hal-hal politik global, misalnya di Singapura kemarin atau Australia dan juga dunia internasional, seakan-akan dia itu paling hebat ketika ngomongin politik global. Tetapi volume Piala Dunia U-20 ini membuktikan bahwa Anies cuma pintar ngomong tapi gagap kalau soal sikap."
Bagi Mazdjo, seorang pemimpin juga harus paham dinamika politik dunia, termasuk sejarah diplomasi Indonesia dan Israel, serta harus paham biadabnya penindasan sistemik kepada Palestina.
Dia lalu menyinggung bagaimana dulu Bung Karno berani bersikap untuk menolak kontingen Israel di Asian Games tahun 60-an. Para bapak bangsa RI dinilai merupakan negarawan yang berani bersikap dan bertindak.