Oleh Yahya, wartawan Pos Kota
PUASA memasuki hari ke 15 , sudah separuh jalan. Aktivitas masyarakat di dua pekan berpuasa mulai terlihat tinggi terutama di pasar dan pusat perbelanjaan untuk keperluan persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri atau lebaran. Di Jakarta dan daerah sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang dan Depok mobilitas warga juga sudah kelihatan ramai .Kondisi tersebut memicu pergerakan ekonomi masyarakat mengingat banyak transaksi yang dilakukan terkait kebutuhan dan dan keperluan lebaran.
Di Indonesia , fenomena itu rutin terjadi setiap tahun di setiap bulan puasa. Rutinitas juga terjadi terhadap situasi dan kondisi keamaanannya. Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta kejahatan di bulan puasa memiliki ciri khusus, nyaris mirip pada tahun tahun sebelumnya. Di pekan pertama puasa, seperti sudah ‘tradisi’ , gangguan kamtibmas diwarnai dengan tawuran antar warga, perang sarung yang melibatkan kelompok remaja hingga aksi konvoi meresahkan para gangster bermotor. Gangguan itu biasanya terjadi pada dini hari hingga menjelang subuh.
Di pekan kedua puasa fase ganguan kamtibmas diwarnai tindak kejahatan konvensional seperti perampokan, begal dan hipnotis. Di fase ini kualitas kejahatan cenderung meningkat dengan kian berani dan nekatnya pelaku beraksi demi mendapatkan barang atau harta incaran.Dengan senjata yang dibawanya seperti pistol dan senjata tajam (sajam) pelaku tak segan melukai korbannya yang melawan.
Seperti yang baru terjadi dialami seorang pedagang kebak di Jalan Raya Cilangkap, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok pada Selasa (4/4) malam. Korban , Reva Wuninggar (20) ditembak oleh dua perampok yang akan membawa kabur sepeda motor milik korban. Akibat tembakan pelaku korban menderita luka di bagian dadanya.
Sebelumnya seorang driver taksi online bernama Anton Supriadi (38) dibunuh oleh tiga perampok yang merampas mobil milik korban. Dalama kondisi tubuh berlumuran darah akibat tikaman pisau, jasad korban dibuang di semak semak pinggi tol Jagorawi KM37 Kabupaten Bogor, Senin (3/4). Ketiga pelaku berhasil diamankan oleh petugas PJR yang mendapati mobil rampasan yang ditumpangi para pelaku mogok.
Kedua kasus kejahatan itu menjadi warning buat masyarakat kalau mendekati lebaran para pelaku kejahatan seolah keluar dari ‘sarangnya’ lantaran mereka menilai saat saat seperti ini merupakan masa ‘panen’ bagi para bandit untuk beraksi. Pekan ketiga menjelang lebaran merupakan fase krusial dan rawan kejahatan di mana warga semakin sibuk dengan beragam kepentingannya. Di fase ini tak hanya pusat perbelanjaan yang ramai namun terminal, stasiun kereta hingga bank akan meningkat mobilitasnya.
Kepolisian dituntut sigap dan tidak terlena dengan persiapan mudik yang bisa menjadi celah buat penjahat untuk beraksi. Dukungan masyarakat ikut menjaga keamanan dengan selalu waspada dan menjadi polisi buat dirinya sendiri diharapkan bisa membantu kepolisian dengan segala keterbatasan personilnya. (*)