ADVERTISEMENT

Alasan Habib Bahar Ceramah Suka Marah-marah dan Pengakuan Jadi Godfather di Penjara

Kamis, 6 April 2023 19:24 WIB

Share
Ceramah Habib Bahar dikenal suka marah-marah. Foto: Kolase/Ist.
Ceramah Habib Bahar dikenal suka marah-marah. Foto: Kolase/Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penceramah Habib Bahar bin Smith mengungkap alasan kenapa dirinya suka marah-marah saat ceramah dan dengan mata merah.

Penjelasan Habib Bahar suka marah-marah saat ceramah setidaknya diakui oleh beliau saat ditanya oleh ahli hukum tata negara Refly Harun di saluran Youtube-nya, dikutip Kamis 6 April 2023.

Kata Habib Bahar, dirinya memang suka marah-marah, teriak-teriak, dan mata merah saat ceramah. Padahal sejatinya dia adalah orang yang sangat lembut hatinya.

"Kalau siapapun ingin tahu kelembutan Bahar bin Smith silakan datang ke pesantren, kalian akan lihat bagaimana akhlak saya, adab yang diajarkan guru-guru saya, terhadap apakah itu tamu kawan atau tamu musuh," kata Habib Bahar.

Habib Bahar lantas menjelaskan berbagai contoh sikapnya saat ceramah di depan jemaah. Kata dia, dirinya selalu mencoba menyesuaikan diri dengan undangan.

Andai dia diundang acara sunatan, maka tak mungkin dirinya bakal membahas materi jihad. Dan apabila diundang saat acara pernikahan, maka dirinya akan lebih banyak membahas tentang hak istri terhadap suami, dan sebaliknya. 

Sementara saat ceramah di momentum terbuka, Habib Bahar mengakui memang bakal marah-marah, teriak-teriak dan mata memerah.

"Lalu kok suka teriak-teriak, matanya merah? Untuk menjawab ini sebenarnya pernah waktu di sidang ada satu hakim tanya ke saya. Ada kyai di sidang yang sebut saya radikal. Sampai akhirnya hakim bertanya, 'bagaimana kamu tahu habib ini radikal?'" kata Bahar menirukan pertanyaan hakim ke seorang kyai.

Kyai itu lantas menjawab ceramah-ceramah Habib Bahar keras, membara-bara, dan matanya merah melotot.

"Saya ketawa dengar alasan kyai ini, yang menyatakan saya radikal, karena suara saya keras, membara-bara, dan mata merah," kata Bahar lagi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT