ADVERTISEMENT

Kesaktian Ida Dayak Dipertanyakan Dokter Ortopedi: Hati-hati Justru Makin Merusak

Rabu, 5 April 2023 05:46 WIB

Share
Aksi Ida Dayak obati penyakit patah tulang mendapat antusiasme warga. Foto: Kolase/Ist.
Aksi Ida Dayak obati penyakit patah tulang mendapat antusiasme warga. Foto: Kolase/Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nama Ida Dayak terus menghiasi pemberitaan usai viral di TikTok. 

Nama Ida Dayak semakin melambung usai dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit anomali pada tulang atau patah lewat pengobatan tradisional dan penggunaan minyak bintang.

Usai ramai di sosial media, ilmu Ida Dayak pun kini dipertanyakan banyak pihak. Termasuk soal apa yang terjadi pada tubuh pasien sehingga kemudian dipercaya mereka pulih dari sakitnya usai ditarik oleh tangan Ida Dayak.

Dokter Spesialis Ortopedi, Harry Jonathan, mengatakan, apa yang saat itu dilihat sembuh sebenarnya belum tentu dalam kondisi sebenarnya.

"Kita harus ingat saat sebuah kondisi di dalam tubuh itu sudah berubah dan memakan waktu sekian lama, begitu dipaksa untuk lurus, ada kondisi otot, kondisi saraf, kondisi sendi, dan kondisi-kondisi jaringan-jaringan lainnya hati-hati justru malah bisa semakin rusak," kata Harry Jonathan seperti disitat AKI Malam, Rabu 5 April 2023.

Walau sebenarnya terkadang kelihatan tangan atau kondisi tubuh menjadi lebih lurus ketimbang sebelum dipegang Ida Dayak, akan tetapi dikhawatirkan secara fungsional bisa kehilangan fungsinya. 

Dan hal itulah yang dikhawatirkan oleh para dokter ortopedi dan masyarakat lain yang berpandangan sama.

"Di situ sebenarnya. Jadi mungkin di gambar nanti terlihat lebih lurus, tapi setelah itu, secara fungsional mungkin bisa kehilangan fungsinya, jadi lemas, jadi layu, atau bahkan malah jadi lebih lurus tapi berubah bentuknya. Nah bukan itu yang kita harapkan di sini," katanya lagi.

Bagi Harry apa yang dilakukan Ida Dayak lewat pengobatan alternatifnya tentu patut dipersoalkan. Karena pada dasarnya semua pengobatan tidak bisa digeneralisir.

"Semua pengobatan harus bersifat personal, orang demi orang begitu. Jadi jangan semua dipaksa untuk diluruskan, atau semua diterapi dengan cara seperti ini, tidak bisa."

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT