JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Apa yang pernah diungkapkan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto bahwa koalisi besar akan segera terbentuk, bukan sebatas wacana. Kian terungkap, koalisi besar dimaksud adalah akan meleburnya KIB (Koalisi Indonesia Bersatu - Golkar, PAN dan PPP) dengan KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya –Gerindra dan PKB).
Ketua umum kelima parpol tersebut, Minggu (2/3/2023) telah melakukan pertemuan untuk membahas koalisi besar, bahkan hadir pula Presiden Jokowi yang oleh ketua parpol yang hadir diposisikan sebagai ‘komandan’ koalisi besar. Yah, koalisi besar mulai berkibar.
“Makin terlihat arah koalisi besar kemana,” kata mas Bro mengawali obrolan warteg jelang buka puasa bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Kayak pengamat saja, Bro,” kata Heri.
“Bukan pengamat politik juga paham, kalau pak Jokowi hadir dan bilangnya koalisi besar ini cocok, kan sudah jelas arahnya kemana. Apalagi ketum PAN, bilang akan dibawah satu komando pak Jokowi,” urai mas Bro.
“Selama ini kan pak Jokowi memberi sinyal dukungan kepada Ganjar dan Prabowo. Kedua figur tersebut diyakini akan secara maksimal melanjutkan program pak Jokowi,di antaranya IKN” tanya Yudi.
“Tapi PDIP tidak hadir dalam pertemuan ketum parpol dengan Pak Jokowi. Berarti Ganjar tidak termasuk di dalamnya. Peluang pada Prabowo sebagai capres koalisi besar” kata Heri.
“PDIP jalan sendiri atau bergabung dalam koalisi besar, Prabowo tetap punya peluang karena elektabilitasnya masih teratas,” ujar mas Bro.
“Dengan koalisi besar berpeluang memenangkan pilpres. Kelima parpol (Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB) peraih 45 persen suara pada pemilu 2019,” urai Yudi.
“Belum jaminan, karena pada pilpres akan tergantung dari sosok capres dan cawapresnya, bukan koalisinya,” ujar mas Bro. (jokles)
