ADVERTISEMENT

Virus Marburg Diwaspadai Kemenkes, Orang Bepergian ke Luar Negeri Beresiko Tertular

Minggu, 2 April 2023 06:31 WIB

Share
Ilustrasi virus. (Freepik)
Ilustrasi virus. (Freepik)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mewaspadai temuan virus baru setelah Covid-19 yakni Virus Marburg yang tengah mewabah di Guinea Ekuatorial, Afrika.

Dilansir dari halama twitter resmi Kemenkes, @KemenkesRI, virus Marburg penyebab demam berdarah yang jarang terjadi dengan daya tular dan fatalitas hingga 88 persen.

“Saat ini, dunia sedang mewaspadai penyebaran virus Marburg yang telah mewabah di Guinea Ekuatorial, Afrika. Virus ini penyebab penyakit demam berdarah yang jarang terjadi, dengan daya tular dan fatalitas tinggi, mencapai 88 persen," tulis di akun Kemenkes.

Virus Marburg bukan hanya di Indonesia saja yang mewaspadai juga di dunia. Seperti diketahui viru tersebut ditularkan melalui darah, cairan tubuh serta alat dan pakaian yang digunakan oleh seseorang terinfeksi.

Kemenkes juga menghimbau orang yang bepergian ke luar negeri patut mewaspdai virus tersebut.

"Anggota keluarga, petugas medis, dan orang yang bepergian dari negara endemis jadi yang paling berisiko tertular virus Marburg. Virus Marburg memiliki masa inkubasi 2-21 hari," tambahnya.

Pemerintah pun mulai mewaspadai WNI dari negara berisiko tertular virus Marburg ini. Sebagai gejala awal, penderita virus Marburg ini akan mengalami mata cekung. Kemudian pada 2-7 hari setelah menderita gejala awal itu, akan muncul ruam yang tidak gatal.

"Gejala awal terlihat memiliki mata cekung. Pada 2-7 hari setelah awal gejala, bisa muncul ruam yang tidak gatal. Gejala berat dapat terjadi pada hari kelima hingga ketujuh. Fase fatal, sering terjadi antara 8 & 9 hari setelah ada gejala," tulisnya. Hingga kini, belum ditemukan kasus Virus Marburg di Indonesia.. (Adji)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT