ADVERTISEMENT

Kronologi Anggota DPR Sindir 'Apes' Alphard Sri Mulyani Masuk Apron Bandara

Senin, 27 Maret 2023 16:05 WIB

Share
Kronologi anggota DPR sindir Alphard sakti Sri Mulyani masuk apron bandara. Foto: Kolase/Ist.
Kronologi anggota DPR sindir Alphard sakti Sri Mulyani masuk apron bandara. Foto: Kolase/Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng, nampak menyindir tajam aksi Alphard sakti Sri Mulyani yang kepergok masuk apron bandara.

Mekeng kritis soal Alphard sakti Sri Mulyani masuk apron bandara saat DPR tengah menggelar raker dengan Menteri Keuangan, hari ini, Senin 27 Maret 2023.

Anggota DPR dari Dapil 1 NTT ini juga menyebut, aksi Alphard sakti Sri Mulyani yang disorot publik karena masuk apron bandara sebagai sebuah hal yang apes.

Lantas seperti apa detik-detik Mekeng menyindir tajam Sri Mulyani. Berikut kronologinya.

Awalnya Mekeng mengaku sedih dengan kondisi bangsa yang tak bisa keluar dari masalah yang sangat prinsipil, yakni peluang terjadinya kongkalikong antara wajib pajak dengan pegawai pajak atau Fiskus. Di luar negeri, kata dia, selalu dikenal jika banyak mafia jatuh dan tak bisa lolos jika bertemu dengan fiskus.

Akan tetapi di Indonesia, dirinya mengaku sedih karena mafia itu justru ada di dalam kelembagaan pajak. Mekeng menyebutnya sebagai oknum. "Kerjanya mengancam-ancam pengusaha, dan ujungnya memeras. Kita ini masih menggunakan man to man, ini penyakitnya. Kalau fiskus ketemu dengan wajib pajak, pasti akan terjadi negosiasi."

"Apalagi kalau wajib pajaknya tahu dia punya kesalahan, dan ketemu dengan fiskus yang mentalnya babak belur. Maka transaksi itu bisa terjadi kapan saja," kata Mekeng tajam.

Sebetulnya, lanjut dia, hanya sebuah sistem yang baku yang bisa menghentikan praktik main mata antara fiskus dan wajib pajak nakal ini. Sistem itu adalah digitalisasi.

Mekeng heran di antara banyaknya pegawai pajak yang hebat di Kementerian Keuangan, namun tak bisa membuat sistem digitalisasi yang meminimalisir pertemuan dengan wajib pajak.

"Kalau enggak bisa, bikin dari luar negeri, murah kok. Yang penting WP enggak ketemu lagi dengan si fiskus," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT