ADVERTISEMENT

Kasus TBC di Ibu Kota Meningkat, Pemprov DKI Didesak Tangani dengan Serius

Minggu, 26 Maret 2023 12:33 WIB

Share
Ilustrasi TBC. (Ilustrator: Poskota/Suroso Imam Utomo)
Ilustrasi TBC. (Ilustrator: Poskota/Suroso Imam Utomo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kasus TBC yang terjadi pada anak-anak usia 0-14 tahun.

Pasalnya, angka kasus tuberkulosis atau TBC pada anak di DKI Jakarta meningkat dibanding tahun 2022.

Diketahui, Jakarta tercatat ada 7.450 anak penderita TBC. Jumlah itu mencapai 16,4 persen dari total 45.320 pasien TBC yang sedang ditangani atau diobati di wilayah Jakarta.

“Kami berharap agar Dinas Kesehatan terus berfokus pada penemuan kasus secara aktif pada anak, penuntasan pengobatan serta harus melakukan upaya pencegahan yang lebih ekstra untuk pemutusan penularan pada anak-anak yang jumlah kasusnya meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 7.450 kasus atau 16% dari total pasien TBC,” kata Idris.

“Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa”, tema yang diusung di peringatan Hari TB Sedunia 2023 ini harapannya tidak hanya menjadi jargon, namun harus bisa dimaknai oleh Pemprov untuk bisa berkolaborasi dengan banyak pihak.

Maka dari itu, Dinas kesehatan harus bisa terus menggandeng pengurus RT/RW, kader PKK dan Posyandu dalam memberikan sosialisasi terkait pencegahan TBC, memastikan bahwa anak-anak (terutama yang berusia di bawah lima tahun) sebagai kelompok rentan TBC, mendapatkan imunisasi dasar untuk mencegah risiko terkena TBC.

"Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di sekolah juga perlu digencarkan dengan melakukan skrining TBC pada anak sekolah yang dapat diintegrasikan dengan pemeriksaan tinggi badan dan berat badan serta dianalisa berdasarkan umur," tutur Idris

Selain itu, faktor lingkungan fisik (ventilasi udara, pencahayaan) yang menjadi salah satu faktor risiko penularan TBC anak dalam keluarga harus juga diintervensi dengan penggencaran penataan pemukiman.

“Mengakhiri TBC, terutama pada anak-anak bukan sekedar mengobati TB melainkan harus dapat melihat penyakit-penyakit lain termasuk kondisi malnutrisi maupun stunting pada anak,” tutup Idris. 

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Idham Kurniawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT