Bongkar 2 Fakta, Pengamat Heran Penolak Timnas Israel ke RI Kelompok Itu-itu Lagi

Jumat, 24 Maret 2023 13:18 WIB

Share
Indonesia dinilai tak bisa tolak Timnas Israel. Foto: Kolase/Ist.
Indonesia dinilai tak bisa tolak Timnas Israel. Foto: Kolase/Ist.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat sepakbola Anton Sanjaya meminta agar Pemerintah Indonesia bersikap profesional untuk menyambut Timnas Israel ke Tanah Air dalam laga Piala Dunia U-20.

Kata Anton, Indonesia seharusnya sudah tahu akan konsekuensi menjadi tuan rumah saat melakukan bidding untuk menggantikan China pada 2021 lalu yang batal karena COVID, termasuk menerima Timnas Israel yang secara negara tidak memiliki hubungan diplomatik dengan kita.

"Israel lolos dari babak kualifikasi zona Eropa pada penyisihan Piala Dunia U-20. Jadi bukan kemauan Israel, melainkan mandatory FIFA. Indonesia seharusnya memang sudah sadar bahwa ini adalah event kelas dunia dan sudah memikirkan kalau Israel kemungkinan juga bakal ikut. Jadi Indonesia harus sudah menerima konsekuensi, menerima negara yang tidak punya hubungan diplomatik termasuk juga dengan Israel," kata dia dalam wawancara via zoom di saluran Youtube dengan BTV, disitat Jumat 24 Maret 2023.

Terkait sanksi yang bakal diterima Indonesia kalau tak menerima kehadiran Timnas Israel, ada dua setidaknya. Anton bilang salah satunya Indonesia akan mendapatkan malu luar biasa dari pergaulan internasional.

"Pertama Indonesia akan dipermalukan di tingkat dunia ya karena FIFA itu organisasi level dunia, jadi Indonesia akan mendapat malu yang luar biasa," kata dia.

Anton sebenarnya heran pada suara yang menuntut agar Timnas Israel tak datang ke Indonesia. Sebab suara-suara itu lantang disuarakan oleh kelompok-kelompok itu saja.

"Kelompok-kelompok yang itu-itu saja, selalu menggoreng isu Israel, adil harusnya, yang tidak boleh ke Indonesia itu semua negara yang juga melakukan tindakan-tindakan pelanggaran HAM terhadap bangsa lain."

"Contohnya yang sampai hari ini juga masih melakukan tindakan melanggar HAM terhadap warga di provinsi di mana suku bangsa uighur berada. Dan uighur itu juga kebanyakan umat muslim gitu loh, tapi kok tidak pernah ada gerakan-gerakan untuk boikot negara itu?" katanya.

Kemudian ada negara Yaman yang dinilai masih penderita akibat pengeboman besar-besaran yang dilakukan oleh Arab Saudi beberapa tahun lalu. Dia bertanya mengapa tidak ada yang memprotes Arab Saudi.

Begitupula dengan Suriah yang dinilai masih sangat menderita oleh ulah Amerika Serikat oleh ulah Rusia. Tetapi kenapa kelompok-kelompok itu tidak protes Amerika dan Rusia.

Halaman
Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar