ADVERTISEMENT

Rocky Minta Mahfud Tak Gentar Saat Tahu Panah Dana Rp 349 T Mengarah ke Siapa

Rabu, 22 Maret 2023 06:45 WIB

Share
Mahfud diminta tak gentar hadapi kasus Rp 349 t di Kemenkeu. Foto: Kolase/Ist
Mahfud diminta tak gentar hadapi kasus Rp 349 t di Kemenkeu. Foto: Kolase/Ist

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik Rocky Gerung meminta agar Menkopolhukam Mahfud MD tak gentar dan harus benar-benar tegas soal dugaan transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kata Rocky, Mahfud tak boleh mundur dan harus melakukan langkah-langkah drastis pengungkapan transaksi janggal Rp 349 T itu, serta menegaskan bahwa apa yang tengah dilakukannya adalah demi kepentingan banyak pihak.

"Mahfud MD harus benar-benar tegas, jangan sampai mundur, kita mesti tuntun Mahfud untuk melakukan langkah-langkah yang lebih drastis, bahwa seolah dia bisa menyatakan saya tahu apa yang terjadi, karena saya adalah Ketua Komite Pencegahan dan Pemberantasan TPPU," ujar Rocky di saluran Youtube-nya, dikutip Rabu 22 Maret 2023.

"Berarti dia mampu untuk melihat panah terakhirnya ke mana, atau ternyata panahnya menuju pada pejabat-pejabat keuangan itu. Gimana kalau Mahfud mundur? Berarti masuk angin juga," kata Rocky yang sangat yakin Mahfud tak bakal masuk angin.

Rocky melihat, sebenarnya Mahfud di kasus dugaan transaksi janggal Rp 349 triliun ini sejak awal ingin melihat lebih dahulu bagaimana opini yang terbentuk di publik agar dapat diterima dengan matang.

Rocky juga memaklumi kalau isu ini muncul mendekati tahun politik. 

Di satu sisi, Rocky menyayangkan sikap kaku dari Sri Mulyani, berbeda dengan Mahfud yang lebih terbuka. Harusnya, kata dia, Sri bisa langsung bersikap terbuka dan mengomandoi investigasi awal di kementeriannya.

"Dia (Sri Mulyani) terlihat kaku, terlihat stres, karena ini langsung menyangkut reputasi dia di Kementerian Keuangan. Sementara Mahfud lebih lincah, karena dia ada di Istana dan dia lebih punya akses untuk mengatur opini publik," katanya.

Rocky juga mempertanyakan mengapa belakangan Sri Mulyani mengandalkan banyak influencer untuk menjelaskan kasus ini ke publik. Termasuk dia yang selalu menyebutkan harus menunggu data tambahan.

Padahal, kasus ini sudah diindikasikan terjadi sejak lebih dari 12 tahun lalu.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -
Berita Terkait

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT