Pengamat Apresiasi Kebijakan Pembinaan Usia Dini di PSSI

Senin, 20 Maret 2023 17:38 WIB

Share
Timas Indonesia di Piala Asia AFC U-20 2023 (Foto: PSSI)
Timas Indonesia di Piala Asia AFC U-20 2023 (Foto: PSSI)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur SSB Persatuan Sepak Bola Indramayu (Persindra) ED Riyandi mengapresiasi PSSI yang memberikan perhatian serius pada pembinaan usia dini. Hal ini menurutnya merupakan wujud keseriusan lembaga tersebut dalam memajukan sepak bola Indonesia ke depan.  

Menurutnya, dengan melihat langkah strategis yang dilakukan, PSSI sudah terlihat upaya untuk memenuhi janji-janjinya kepada masyarakat pecinta sepak bola Indonesia dengan memberikan perhatian serius dalam pembinaan usia dini. 

“Saya sebagai bagian dari SSB, orang yang peduli pada pembinaan usia dini terutama sepak bola tentu berpikir bahwa apa yang dilakukan oleh Erick Thohir hari ini adalah bagian dari upaya pemenuhan janji-janji dia sebagai ketua PSSI, dan itu hukumnya fardhu a’in. Artinya kewajiban yang tidak bisa diwakilkan tapi harus ditunaikan secara benar,” kata Riyandi kepada wartawan, Senin (20/3/2023).

Menurut Riyandi, pembinaan usia dini menjadi roh utama dalam sepak bola satu negara atau klub profesional. Negara-negara yang sepak bolanya maju, kata Riyandi tidak terlepas dari perhatian federasinya dalam pengembangan pemain usia dini. 

“Dalam arti pembinaan usia dini itu ibaratnya roh utama, tidak ada satu negara yang kemudian olahraganya bagus, sepak bolanya maju jika pembinaan usia dininya apa adanya, tidak ada prestasinya dan kalau dijalankan apa adanya yak nggak bakalan maju,” ujarnya. 

“Di negara manapun yang sepak bolanya maju tak lepas pembinaan usia dini. Di Indonesia harus sangat-sangat serius, benar-benar ditata dengan rapih dengan segala macam bentuk program fasilitas dan segalanya. Karena itu Indonesia harus bisa kembali lagi pada pembinaan usia dini yang cukup, bahkan harus lebih lagi karena kita sudah banyak ketinggalan dan kita mengapresiasi apa yang dilakukan oleh ketua PSSI hari ini,” ungkapnya. 

Dijelaskan mantan redaktur bola harian Indopos ini, pemain-pemain muda bertalenta di Timnas Indonesia banyak yang datang dari daerah-daerah di tanah air. Untuk itu, permintaan Erick Thohir kepada para Asprov ini sangat tepat dan harus dieksekusi secepatnya oleh Asprov untuk kemajuan sepak bola Indonesia ke depan.

“Lahirnya talenta-talenta sepakbola nasional yang baik itu dari segala penjuru tanah air, dan itu tidak lepas dari bagusnya pengelolaan sepak bola di usia dini. Tidak mungkin lahirnya seorang pemuda-pemuda bertalenta baik, jika pada saat usia dini mereka sudah trauma dengan sepak bola, ini penting. Tidak mungkin lahir seorang Messi jika Messi tidak kemudian terlibat dari sepak bola usia dini,” jelasnya.

Diyakini Riyandi, jika PSSI benar-benar konsen terhadap pembinaan usia dini dari sekarang maka 5 sampai 10 tahun ke depan akan muncul pemain-pemain muda terbaik dan PSSI tidak lagi menggunakan pemain naturalisasi untuk meraih prestasi. 

“5 sampai 10 tahun kedepan kita tidak perlu lagi menggunakan pemain naturalisasi, bukannya Kemudian kami mendeskriminasi itu, tetapi kita ingin yakin dan percaya bahwa masih banyak nanti akan lahir mungkin Kurniawan Dwi Julianto baru dengan segala talentanya yang akan membawa harum bangsa ini, saya pikir itu,” paparnya. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar