ADVERTISEMENT

Masuk Polisi Nyogok Sampai Rp 2,5 M, Saor Bicara Siapa Pejabat yang Bermain

Senin, 20 Maret 2023 11:16 WIB

Share
Calo penerimaan Bintara disorot publik. Foto: Kolase ist
Calo penerimaan Bintara disorot publik. Foto: Kolase ist

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Jadi calon Polisi ini didatangi Polisi-Polisi aktif, ditawarkan. Misal dari Jakarta, Polsek mana, ada yang datengin. Nah kita harus waspadai ini, barangkali bukan cuma di 5 Polisi ini. Dari sinilah bersih-bersih rekrutmen ini dimulai, Polisi ini pekerjaan mulia, jangan dikotori dengan aksi seperti ini," kata dia.

"Ini pengkhianatan hukum, dan negara."

Calo Penerimaan Bintara Tak Mungkin Bergerak Sendiri

Senada disampaikan Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto. Dia menilai kasus calo penerimaan Bintara tak mungkin dilakukan oleh sederet oknum saja.

Dia yakin ada pejabat tinggi di Kepolisian yang ikut bermain. "Enggak mungkin bergerak sendiri, karena akan ada yang ambil keputusan di level atas," kata dia di kesempatan sama.

Dia kemudian menyoroti adanya calon anggota Polisi yang dianulir karena masalah buta warna. Bambang heran, mengapa pengumuman itu disampaikan di belakang, bukan di awal. Sebab justru akan mengecewakan calon peserta.

"Seperti itulah kemudian muncul peluang-peluang untuk bermain-main muncul. Terkait postur tubuh simetis atau asimetris, ini kan enggak bisa diukur calon peserta," katanya.

Andai lari, renang, akademi, tes wawasan kebangsaan, tentu banyak calon Bintara atau Polisi yang memahaminya. Akan tetapi setelah tes itu selesai, ada tes lanjutan yang susah ditebak, dan bernuansa 'bau amis'.

"Tapi di tahapan berikutnya, menjadi tempat permainan, tak terukur dan sangat subjektif sekali. Maka itulah tahapan seleksi penerimaan Bintara harus dievaluasi," kata dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT