ADVERTISEMENT

Kopi Pagi Harmoko: Membumikan Kedaulatan Pangan

Senin, 20 Maret 2023 05:30 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Belum lagi, semakin minimnya generasi muda menjadi petani. Kian tingginya angka urbanisasi, sebagai salah bukti profesi petani semakin tidak diminati kawula muda.

Dapat dikatakan, krisis lahan pertanian akibat konversi,krisis peani karena semakin tidak diminati, akan menjadi kendala tersendiri bagi upaya mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan nasional. 

Ujungnya, impor lagi dan impor lagi, jika terjadi defisit pangan. Kebijakan instan yang selamanya akan terus berjalan, selagi belum adanya kemandirian.

Kita tahu, para pendiri negeri sejak awal telah berpesan kepada generasi penerusnya, siapa pun yang mengelola negeri ini, untuk berdikari secara ekonomi. 

Daulat ekonomi, salah satunya adalah kedaulatan pangan, tak hanya soal komoditas, juga menyangkut kebijakan dalam hal pangan nasional.

Kebijakan pangan, lebih diarahkan kepada meniadakan faktor penyebab, paling tidak segera menyelesaikan apa yang dinamakan krisis lahan dan krisis petani.

Regenerasi petani harus ada pembaruan. Pola lama , cara – cara konvensional, seperti memberlakukan kebijakan dari atas, top down, harus ditinggalkan karena tidak disukai generasi era kini.

Ada baiknya beri ruang mengembangkan ide ikut merumuskan solusi tertintegrasi kedaulatan pangan mulai dari produsen, sistem distribusi, tata niaga hingga konsumen.

Tak kalah pentingnya memberi perhatian khusus bagi para petani, lebih peduli kepada kesejahteraan petani karena merekalah yang menyiapkan makanan pokok bagi ratusan juta orang, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Para petani bisa disebut sebagai “Pahlawan negeri”. Tanpa kerja keras petani kebutuhan pokok dalam negeri sulit terpenuhi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT