ADVERTISEMENT

Warkop Dugem di Tigaraksa Nekat Beroperasi Meski Sudah Disegel

Minggu, 19 Maret 2023 09:11 WIB

Share
Foto: Situasi Warung Kopi (Warkop) dugem nekat beroperasi di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang meski sudah disegel. (Poskota/Veronica Prasetio)
Foto: Situasi Warung Kopi (Warkop) dugem nekat beroperasi di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang meski sudah disegel. (Poskota/Veronica Prasetio)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Sebuah warung kopi (Warkop) yang menyediakan fasilitas dugem di sekitar Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tangerang masih beroperasi. Padahal, hingga saat ini, Warkop tersebut masih berstatus disegel oleh Satpol PP.

Pantauan Poskota.co.id dilapangan, warkop tersebut masih beroperasi hingga Minggu (19/3/2023) dini hari. Terlihat aktifitas di dalam warkop dugem tersebut banyak pengunjung pia, wanita bahkan waria yang berjoget dan meminum minuman keras (Miras).

Padahal, stiker Satpol PP bertuliskan 'DISEGEL' masih tertempel pada pintu warkop dugem tersebut. Salah satu pengunjung, Agung mengatakan, dirinya bersama rekannya kerap datang ketempat tersebut untuk bersaniat sambil meminum miras.

"Datang kesini sering kalau Sabtu Minggu aja. Ya disini minum AM (Anggur Merah) atau Kawa-Kawa," kata seorang pengunjung saat ditemui di warkop dugem Minggu (19/3/2023) dinihari.

Sementara pemilik warkop dugem, Erna mengaku tempatnya dijaga oleh kelompok pemuda wilayah Bugel, Tigaraksa. Dimana, kelompok pemuda tersebut ditugaskan oleh oknum petugas aparat berinisial M dan berinisial R.

"Sempat ribut. Tapi bang M datang dan bilang kalau mau ngamanin ya ngamanin aja. Sama waktu itu namanya R nitipin suruh jaga parkir disini," katanya.

Tak hanya itu, lanjutnya, sekolompok orang dari kelompok pemuda Bugel ini meminta jatah pengamanan sebesar Rp. 1,5 juta per bulan. Namun karena usaha warkop dugem itu terbilang kelas kecil, dirinya tidak menyanggupi permintaan tersebut.

"Saya gak sanggup kalau segitu, apalagi semenjak disegel Pol PP, pengunjung gak begitu ramai," ungkapnya.

Meski begitu, sekelompok orang itu terus datang, khususnya di Sabtu dan Minggu malam, hanya untuk meminta jatah minuman keras dan rokok gratis ke warkop dugem. "Kalau gak diturutin pasti anarkis, bahkan terakhir mereka ribut, sampe terbalikin kursi," pungkasnya. (Veronica)
 

ADVERTISEMENT

Reporter: Veronica Prasetio
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT