Mau Blak-blakan Soal Transaksi Rp 300 T ke DPR, Mahfud: Saya Tak Bercanda

Sabtu, 18 Maret 2023 11:22 WIB

Share
Mahfud MD mau blak-blakan soal transaksi Rp 300 triliun. Foto: Ist
Mahfud MD mau blak-blakan soal transaksi Rp 300 triliun. Foto: Ist

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan kesiapannya  untuk memenuhi panggilan Komisi III DPR RI terkait transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Sebab katanya, persoalan ini memang lebih fair jika dibuka di DPR.

"Di sejumlah media, diberitakan DPR akan meminta saya untuk jelaskan soal transaksi mencurigakan Rp 300 T di Kemenkeu. Saya siap memenuhi undangan DPR untuk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang Rp 300 T, masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini," kata Mahfud MD dalam twitnya, Sabtu 18 Maret 2023.

Mahfud mengatakan, dirinya sudah kembali ke Tanah Air setelah melakukan pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne, Australia.

Mahfud menekankan dirinya dan PPATK tidak pernah mengubah pernyataan terkait persoalan pencucian uang Rp 300 triliun di Kemenkeu. 

Ia pun menantikan undangan DPR untuk menunjukkan data-data yang membuktikan hal tersebut ke DPR.

"Saya dan PPATK tidak mengubah statement bahwa sejak tahun 2009 PPATK telah menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu tentang dugaan pencucian uang sekitar Rp 300 T. Saya siap dengan data otentik yang akan ditunjukkan kepada DPR," ucapnya.

"Karena itu, Senin besok saya menunggu undangan. Saya juga sudah mengagendakan pertemuan dengan PPATK dan Kemenkeu untuk membuat terang masalah ini agar publik paham apa yang terjadi," sambungnya.

Dirinya  juga menyarankan agar semua pihak melihat kembali pernyataan PPATK di Kemenkeu. Dia mengatakan soal transaksi janggal Rp 300 triliun itu semestinya ditindaklanjuti untuk diketahui secara terang-benderang.

"Saya sarankan, kita lihat lagi pernyataan terbuka Kepala PPATK saat jumpa pers di Kemenkeu, Selasa kemarin. Pak Ivan tidak bilang info itu 'bukan pencucian uang'. Sama dengan yang saya katakan, beliau bilang itu bukan korupsi, tapi laporan dugaan pencucian uang yang harus ditindaklanjuti oleh penyidik Kemenkeu," sebutnya.

Halaman
Reporter: Rizal Siregar
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar