Kasus Mayat Dalam Koper di Tenjo, Pelaku dan Korban Tinggal Bareng di Apartemen

Sabtu 18 Mar 2023, 12:19 WIB
Pemutilasi mayat dalam koper di Tenjo Bogor, ditangkap. Foto: Poskota/Panca Aji.

Pemutilasi mayat dalam koper di Tenjo Bogor, ditangkap. Foto: Poskota/Panca Aji.

Saat ini pihak kepolisian tengah melakukan pendalaman terhadap kasus pembunuhan sadis tersebut.

"Karena antara korban dan tersangka sudah menjalani hidup bersama empat bulan di apartemen yang sama di wilayah Cisauk, Kabupaten Tangerang," ucap Iman.

Polisi pun belum bisa memastikan bahwa DA dan R ini adalah pasangan penyuka sesama jenis.

"Sementara ini untuk pendalaman ke arah sana dalam bentuk LGBT atau lainnya, kami akan lakukan pendalaman dengan menggunakan psikolog atau psikiater," tegasnya.

DA yang berprofesi sebagai sopir taksi online memutilasi tubuh korban menjadi 4 bagian, yaitu kepala, kaki dan tangan yang masih menyatu dengan tubuh.

"Potongan yang terpisah adalah kepala dan dua bagian kaki, dan badan sama kepala jadi satu. Yang belum ditemukan bagian kepala dan kaki beserta alat potong gerinda itu dibuang di sungai Cimanceri. Kami juga memperoleh laporan dari petugas tol untuk pakaian dan sprei serta alat pembungkus lainnya dibuang di tol wilayah Tol Cikupa dan sudah ditemukan," paparnya.

Di tubuh R, ditemukan bekas penganiayaan pada saat terjadi pertengkaran antara pelaku dengan si korban. "Kami sedang mendalami juga tabungan korban yang digunakan tersangka," urainya.

Aksi sadis DA terhadap R ini dilakukan oleh pelaku di salah satu apartemen di wilayah Cisauk, Kabupaten Tangerang. 

"Untuk si pelaku sendiri pertama kali mengenal korban karena korban pesan ojek online. Kemudian pelaku sebagai driver ojek online merasa cocok, menjadi langganan, lalu kemudian mereka tinggal bersama-sama," singkatnya. 

Di lokasi yang sama, Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan, dari pengakuan DA, yang bersangkutan diminta melayani si korban dengan cara handjob, namun si pelaku tidak mau.

Di sisi lain, sambung Giro, pihak kepolisian mencium adanya motif ekonomi di balik aksi pembunuhan tersebut. 

"Sementara ini kami temui sejumlah uang korban yang diambil pelaku, karena memang si pelaku ini mengetahui atm korban, sementara yang diambil Rp 30 juta, tapi untuk atm lain masih kita dalami," paparnya.

Berita Terkait

News Update