"Kalau dari sisi penghasilan sudah bagus, saya rasa tidak usah dipaksa-paksa anak muda masuk pertanian. Pemda akan bersinergi dengan perusahaan mana pun yang bisa meningkatkan pertanian baik dari kuantitas, maupun kualitas,” tegasnya.
Tatu menargetkan Kabupaten terus mengejar peningkatan produksi sebagai penyumbang ketahanan pangan nasional.
”Saya sampaikan ke petani saat berdiskusi, harus naik terus dari kuantitasnya. Kemudian kalau kualitasnya, banyak variates-variates baru, nanti kita ketemu variates mana, kita mau mainnya,” papar Tatu.
Dandim 0602/Serang Letkol Arm Fajar Catur mengatakan, dengan Program BIOS-44, keuntungan para petani bertambah. ”Selanjutnya kami punya 150 hektare pendampingan di Kabupaten Serang,” ucapnya.
Menurut Catur, jika semua wilayah di Kabupaten Serang gunakan sistem tersebut, maka akan jadi lumbung padi nasional. ”Kami dengar Pak Presiden Jokowi menyampaikan inflasi ada dua hal pemicunya, yakni cabai dan beras, ini langkah strategis Ibu Bupati,” katanya.
Ia mengatakan, dalam pendampingan tersebut, pihaknya ada program petani milenial dengan teknologi dari Bandung dan Cipayung.
”Kami harap dukungan Ibu Bupati, dan Kabupaten Serang bisa terus jadi lumbung pangan nasional. Sekarang Banten peringkat delapan, Kabupaten Serang termasuk lumbung pangan Banten,” tuturnya. (haryono)