Alasan MUI Ngotot Tolak Timnas Israel ke Indonesia: Pokoknya Jangan Masuk

Jumat, 17 Maret 2023 17:07 WIB

Share
Timnas Israel ditolak hadir di Piala Dunia U-20 Indonesia. Foto: Kolase/Ist
Timnas Israel ditolak hadir di Piala Dunia U-20 Indonesia. Foto: Kolase/Ist

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan secara tegas menolak kedatangan Timnas Israel ke Tanah Air dalam perhelatan Piala Dunia U-20.

Penolakan kehadiran Timnas Israel itu ditegaskan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim. Menurutnya, jaminan keamanan berlebihan yang ditegaskan Pemerintah sangat terburu-buru. Sebab isu Palestina dan Israel ini sangatlah besar dan sensitif di Tanah Air.

"Saya sampaikan secara terbuka, saya katakan begini, janganlah pemerintah membuat pernyataan terburu-buru soal Timnas Israel ini, karena ini ada isu Israel-Palestina yang sangat sensitif sekali," kata dia disitat dalam Youtube Dua Sisi, Jumat 17 Maret 2023.

Lebih jauh MUI menegaskan, banyak warga Indonesia yang menolak kehadiran Timnas Israel karena mereka membela Palestina. Andaipun diberi jaminan keamanan ekstra, lanjutnya, maka akan banyak energi yang dikeluarkan negara dan disebut sangat berlebihan.

Adapun alasan banyaknya warga negara Indonesia yang menolak kehadiran Timnas Israel berkaitan dengan konstitusi pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Di mana penjajahan di muka bumi harus segera dihancurkan.

"Ya kira-kira gitulah ya, harus diindahkan, musuh kita bersama harus dihapuskan di muka bumi ini."

Berikutnya karena alasan tidak adanya hubungan diplomatik kedua negara antara Indonesia dengan Israel.

"Kedua, kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel, karena itu ya seharusnya konsisten. Pokoknya jangan masuk dengan alasan apapun. Sebab seperti mengkhianati pembukaan UUD," tegas dia.

Seperti diketahui gelaran Piala Dunia U20 yang akan menghadirkan Timnas israel bakal dihelat di 20 Mei hingga 11 Juni mendatang. Timnas Israel sendiri hadir karena menjadi bagian finalis Piala Eropa U-19 di 2022 lalu.

Halaman
Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar