"Luahkan perasaan apa tu?" jawab Fazziq.
Nida kemudian menceritakan kejadian yang ia alami pada tahun 1992 silam, tepatnya saat usianya 23 tahun.
Dia mengaku bertengkar dengan kedua orang tua nya, karena ayah dan ibunya mengingatkan Nida untuk tidak keluar rumah.
Diketahui, pada saat itu kata Nida, sedang malam takbiran menuju lebaran, kondisinya sedang ramai banyak orang dan kedua orang tua nya mengingatkan berbahaya jika keluyuran di malam itu.
"Lagipun memang tak dengar masa tu (saya tidak mendengarkan perkataan orang tua untuk jangan keluar rumah)," jelas Nida.
Namun, dia tidak menuruti perkataan orang tuanya dan tetap memutuskan untuk keluar rumah di malam itu.
"Orang darah muda kan? Kita nak keluar juga (Saya tetap keluar rumah, namanya juga umur masih muda kan ya, Saya tetap pergi dari rumah dan tidak peduli kata orang tua)," tambahnya.
Nida mengaku ingin keluar rumah, untuk membelikan sebuah tas guna merayakan hari ulang tahun ibunya di hari Lebaran.
"Saya tak nah lah cakap kata dia saya nak keluar, nak beli hadiah dia (Saya tidak jujur kalau sebenarnya mau keluar itu untuk belikan ibu saya kado)," ujar Nida.
Dia pun akhirnya mendapatkan tas tersebut saat tengah malam, dan memutuskan pulang ke rumahnya, dengan mengendarai kendaraan.
Nida mengaku yakin jalanan nampak lurus begitu saja.
Padahal, menurutnya di depan ada sebuah belokan ke kanan namun ia hanya lurus saja.