ADVERTISEMENT

Penyebab Kematian Dokter Mawar Nabire, Polisi Mulai Bicara Jejak Digital dan Autopsi

Minggu, 12 Maret 2023 18:38 WIB

Share
Penyebab kematian Dokter Mawar Nabire terus diusut. Foto: Ist
Penyebab kematian Dokter Mawar Nabire terus diusut. Foto: Ist

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aparat Polisi masih mencari penyebab kematian Dokter Mawar alias Dokter Mawartih Susanti di Nabire, Papua Tengah.

Sejauh ini ada 20 orang saksi yang diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian Dokter Mawar di Nabire. 

Diketahui, kematian Mawarti ramai disorot publik, utamanya kalangan kedokteran, karena dianggap janggal. Saking ramainya sorotan publik, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin langsung memberi perintah pengusutan untuk mengetahui penyebab kematian Dokter Mawar Nabire.

Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya dalam keterangannya disitat RRI, Minggu (12/3/2023) mengatakan, selain melakukan serangkaian penyelidikan mulai dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemeriksaan saksi-saksi, Polisi juga bakal berupaya melakukan autopsi jenazah almarhum.

Dengan begitu, akan pula membantu apakah memang ada unsur kriminalitas seperti yang dicurigai sejumlah pihak atas kematian Dokter Mawar ini.

"Polisi melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, memohon agar bisa melakukan autopsi," ungkap Ketut.

Untuk proses autopsi, pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar telah dikontak untuk melakukan koordinasi pemeriksaan jasad jika diberi izin keluarga.

"Autopsi agar ketahui apakah ada kriminalitas, kekerasan yang kita dalami lewat ahli," katanya.

Polisi Lacak Penyebab Kematian Dokter Mawar Lewat Jejak Digital

Bukan cuma itu saja, Polisi juga bergerak cepat untuk mengungkap penyebab kematian Dokter Mawar Nabire ini.

Termasuk jejak digital dan semua bukti-bukti yang ditemukan di lokasi penemuan jenazah, dalam hal ini rumah dinas. Proses masih terus berjalan dan dia berharap agar kasus ini makin terang.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT