BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Warga Bogor dihebohkan dengan kabar seorang pelajar tewas usai menjadi korban bacok di Pomad, Jalan Raya Bogor.
Korban berinisial AS (16 tahun) yang duduk di kelas 10 di SMK Bina Warga di Bogor itu meninggal usai dibacok 3 orang tak dikenal sekira pukul 09.30.
AS kemudian dimakamkan oleh keluarga di pemakaman umum di Desa Cijujung. Pemakaman dihadiri banyak sekali warga, hingga pejabat setempat.
Tetangga korban Sri Indari (48) yang ditemui mengaku berharap agar para pelaku pem-bacok pelajar hingga tewas di Bogor ini dapat segera ditangkap.
Warga Cijujung ini mengaku perilaku para pelaku menghabisi nyawa korban sangat sadis.
"Semua warga di sini pengen (kasus) tuntas, pembunuhnya sampai ketangkep. Namanya pembunuhan harus sesuai prosedur hukum, tetep hukum mah harus berlaku, kita minta keadilannya," ungkapnya saat di rumah duka.
Sosok Pelajar Korban Bacok di Bogor
Sri Indari menyebut, sehari-hari AS dikenal sebagai sosok yang baik dari pergaulan dan lingkungan. Dia disebut tak aneh-aneh dalam bergaul.
"AS tuh anak baik, anaknya gak pernah macem-macem, pergaulannya cuma di lingkungan sini saja, anaknya baik," terangnya.
"AS anak baik, yang hadir juga banyak, yang nyelawat juga banyak, yang nyolatin, yang nganterin," ujarnya.
Sri menjelaskan, AS adalah seorang anak yatim yang diangkat menjadi anak oleh seorang pria bernama Ja'i ketika korban berusia 3 bulan.
"Kasihan (AS) anak yatim, bapaknya sudah meninggal, Pak Ja'i itu bapak angkatnya dari usia 3 bulan. AS diambil sama Bapak Ja'i," kata dia.
Sri kemudian mengingat momen beberapa hari terakhir sebelum kepergian AS.
"(Korban) Sudah lemes pas dua hari dia mau kejadian tuh udah lemes, saya lihatin sambil ngejemur. Saya tanya Aa berangkat? Dia jawab iya bi gitu. Pas kejadian saya kan jualan, saya langsung lari sama keponakan ke RS FMC," ucapnya.