ADVERTISEMENT

Resmikan RS Mayapada Hospital Bandung, Presiden Jokowi Sebut 2 Juta Masyarakat Masih Berobat ke LN dan Puji Konsep Green Building

Selasa, 7 Maret 2023 15:07 WIB

Share
Presiden Jokowi sebut 2 juta masyarakat masih berobat ke luar negeri saat menghadiri peresmian di RS Mayapada Hospital Bandung. (YouTube/Setkab Kabinet RI)
Presiden Jokowi sebut 2 juta masyarakat masih berobat ke luar negeri saat menghadiri peresmian di RS Mayapada Hospital Bandung. (YouTube/Setkab Kabinet RI)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peresmian RS Mayapada Hospital Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023).

Ia menyebut gedung rumah sakit seperti Mayapada Hospital Bandung sangat diperlukan.

Pasalnya, sebanyak 2 juta masyarakat Indonesia masih suka berobat ke luar negeri.

"Informasi yang saya terima, hampir 2 juta masyarakat kita masih pergi berobat ke luar negeri apabila sakit," kata Jokowi.

"Padahal kita memiliki rumah sakit seperti ini (RS Mayapada Hospital Bandung)," tambahnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut, akibat masyrakat memilih berobat ke luar negeri, Indonesia kehilangan devisa sebanyak Rp165 triliun.

"1 juta ke Malaysia, 750.000 ke Singapura, sisanya ke Jepang, Denmark, Amerika dan lain-lain, Rp165 triliun devisa kita hilang gara-gara itu," jelas Jokowi.

Puji Green Building RS Mayapada Hospital Bandung

Presiden Jokowi puji konsep green building RS Mayapada Hospital Bandung. (YouTube/Setkab Kabinet RI)

Sebagai informasi, RS Mayapada Hospital Bandung terletak di Jalan Terusan Buah Batu Nomor 5, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi konsep rumah sakit yang mengusung tema green hospital (rumah sakit hijau) di Indonesia. 
 
"Baru masuk ke rumah sakit ini (Mayapada Hospital Bandung). Apa yang saya lihat semuanya, ruangannya, alkesnya (alat kesehatan), tata ruangnya, green building-nya sangat sangat bagus,” ujar Presiden.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar ditutup untuk berita ini.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT