Survei dari National Institute of Population dan Social Security Research menemukan bahwa hampir seperlima pria dan 15persen perempuan di Jepang tidak tertarik menikah, angka tertinggi sejak 1982.
Data Kemenkes Jepang menyebut, jumlah kelahiran bayi turun menjadi 840.832 pada 2020, turun 2,8% dari tahun 2019 sebelumnya.
Merangkum dari Reuters, angka ini terendah sejak pencatatan sipil dimulai pada 1899.
Alasannya, mereka enggan memiliki anak di tengah pandemi Covid-19.