Ilmuwan Rusia Tanggapi Isu Gempa Besar Awal Maret Sampai ke Indonesia

Kamis 02 Mar 2023, 20:53 WIB
Gempa awal Maret diprediksi oleh Franks Hoogerbeets, seismolog asal Belanda. Foto: Ist

Gempa awal Maret diprediksi oleh Franks Hoogerbeets, seismolog asal Belanda. Foto: Ist

Sejauh ini berita yang dianggap menyesatkan tersebut terus beredar di berbagai platform media sosial tentang prediksi gempa yang telah memicu kepanikan dan mengkhawatirkan sebagian masyarakat Yordania. 

Apalagi adanya gempa dahsyat yang melanda tenggara Turki dan tetangganya Suriah. Warga Yordania kemudian menjadi terpaku pada analisis tentang getaran baru di wilayah tersebut.

“Banyak orang takut akan gempa lagi. Beberapa bahkan menyiapkan tas tangan di dekat pintu depan mereka,” kata Haifa Khaled, seorang warga Yordania berusia 30-an, kepada The Jordan Times.

Diketahui, kekhawatiran publik tersulut setelah seismolog asal Belanda Frank Hoogerbeets, yang dilaporkan meramalkan gempa bumi di Suriah dan Turki, menduga masih akan ada lagi gempa pada awal Maret.

Pada 27 Februari, Hoogerbeets menerbitkan video YouTube terbarunya, di mana dia memperingatkan bahwa pada minggu pertama di bulan Maret akan menjadi sangat kritis.

Kata dia, aktivitas seismik besar akan berlangsung antara 3-4 Maret dan atau 6-7 Maret.

Hoogerbeets sebelumnya mendapat perhatian internasional setelah salah memprediksi usai menyebut akan ada bencana gempa berkekuatan magnitudo 8,8-9,8 bakal menyerang pantai barat AS pada Mei 2015. Dan hasilnya nihil.

Berita Terkait

Gempa 5.3 Magnitudo Guncang Tanggamus Lampung

Selasa 07 Mar 2023, 17:41 WIB
undefined

News Update