Tak Lagi Murah, Kini LCGC jadi Mobil Mahal

Rabu, 1 Maret 2023 11:16 WIB

Share
IIMS 2022 Siap Digelar, beragam pelaku industri otomotif sangat antusias. (Ist)
IIMS 2022 Siap Digelar, beragam pelaku industri otomotif sangat antusias. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mobil LCGC yang dahulu diklaim sebagai mobil murah, kini dipastikan jadi mahal. Pasalnya, mobil yang awalnya dihadirkan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat ini, dipastikan akan mengalami kenaikan harga jual dalam waktu dekat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitha. mengatakan, kenaikan harga jual mobil LCGC ini tidak lepas dari rencana pemerintah untuk menaikan harga jual LCGC hingga 5%. 

"Akan ada surprise dalam sambutan saya. Saya bolak balik berdiskusi dengan Pak Dirjen, sampai tadi pagi. Saya menyampaikan di sini bahwa pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan penyesuaian harga LCGC," ujar Agus, dalam acara pelepasan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), di Toyota Plant 3, Karawang, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023).

Agus Gumiwang tak merincikan kapan kebijakan ini akan direalisasikan. 

"Saya umumkan, ancer-ancer penyesuaian LCGC adalah 5%. Ini saya baru pertama kali bicara di publik ini," jelas Agus Gumiwang.

Agus menerangkan, langkah menaikan harga mobil LCGC hingga 5% dilakukan sejalan dengan berbagai masukan yang telah diterima Kementerian Perindustrian dari berbagai industri yang memproduksi LCGC. Dari sana didapatkan, adanya kebutuhan bagi industri untuk melakukan penyesuaian.

"Bahasanya bukan kenaikan harga tapi penyesuaian. Kita paham cost of production terutama pada bahan baku pasti ada kenaikan, logostic cost pasti juga ada penyesuaian. Di sisi lain dengan menyesuaikan harga LCGC harapan kami, bisa semakin banyak industri otomotif yang melakukan inovasi dalam membuat produk ramah lingkungan," katanya.

Kendati demikian, Agus menekankan, komponen dari kenaikan ini benar-benar diperhitungkan dan tidak boleh melebihi angka inflasi. Kenaikan ini tidak boleh sampai menghilangkan prinsip dari LCGC itu sendiri yakni berbiaya murah.

"Ini harus dihitung betul. Yang pasti, yang menjadi komponen perhitungan adalah daya beli masyarakat seperti apa. Kita industri juga tidak mau rugi, jangan sampai jadi bumerang. Kemudian juga inflasi. Kenaikan tidak boleh di atas inflasi, kisis-kisinya LCGC tidak boleh di atas inflasi. Tentu juga prinsip-prinsip awal dalam melahirkan program LCGC tetap harus jaga low cost, low cost, low cost, green car. Jangan sampai setelah penyesuaian dia tidak lagi masuk low cost," katanya.

Di sisi lain, momentum pelepasan ekspor produk Toyota ini dipilihnya sebagai tempat untuk mengumumkan hal ini lantaran 40% dari populasi program LCGC ini berasal dari Toyota.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar