Ratusan RT di Jakarta Tenggelam Gegara Banjir, Heru Budi Disentil PSI: Tata Ruang Buruk!

Rabu 01 Mar 2023, 16:43 WIB
Ratusan RT di Jakarta Tenggelam Gegara Banjir, Heru Budi Disentil PSI: Tata Ruang Buruk!

Ratusan RT di Jakarta Tenggelam Gegara Banjir, Heru Budi Disentil PSI: Tata Ruang Buruk!

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Adrian Untayana, menyoroti fenomena banjir di Jakarta yang selalu terjadi tiap kali hujan turun. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh tata ruang yang buruk.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Justin pun mendesak penanganan dari Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk segera melakukan pembenahan tata ruang sebagai respons atas tenggelamnya ratusan RT di Jakarta pada Minggu hingga Senin kemarin.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, genangan banjir terjadi di lima ruas jalan dan 104 RT terdampak. Adapun data wilayah paling parah yakni Di Jakarta Timur sebanyak 57 RT. Bahkan di kawasan pemukiman Kampung Melayu, dan Bidara Cina banjir mencapai ketinggian satu meter. 

“Hampir seluruh permasalahan yang ada di Jakarta termasuk banjir, macet, timbunan sampah, ruang terbuka hijau, air bersih, dan lain sebagainya disebabkan oleh tata ruang buruk yang telah diwariskan sekian lama”, kata Justin dalam keterangannya, dilansir Rabu (01/03/2023).

Justin menekankan bahwa penataan pemukiman perlu segera dilakukan agar lebih terintegrasi dengan jaringan jalan, transportasi umum, serta utilitas seperti jaringan air dan listrik. Hal itu dinilai sangat penting untuk menciptakan pemukiman yang manusiawi dan berkecukupan fasilitas. 

Menurutnya, dengan penataan tersebut, daerah aliran air dapat diperlebar melalui program normalisasi sungai. Serapan tanah juga dapat ditingkatkan dengan ruang terbuka hijau serta pembangunan jaringan tampung-alir air atau mikro drainase untuk mengalirkan air dari pemukiman ke sungai-sungai utama dapat dilakukan.

"Selama ini banyak daerah pemukiman yang seringkali tergenang, karena jaringan pembuangannya ke sungai utama terhambat, atau bahkan tertutup sehingga genangan air terkurung tanpa dapat dialirkan, sementara daya serap tanah sangat terbatas sehingga terjadi genangan yang membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat surut," kata Justin.

Selain itu, ia menilai ada banyak pemukiman padat yang kontur tanahnya adalah cekungan yang membuat air tidak dapat dialirkan ke tempat yang tinggi. Sementara ketika akan dibuat rumah pompa, tidak tersedia lahan yang cukup akibat padatnya pemukiman. 

"Hal ini adalah bukti nyata bahwa tata ruang kita sangat buruk sehingga harus dibenahi," tegasnya.

"Oleh karena itu penataan pemukiman juga harus menjadi prioritas pembenahan bilamana kita ingin melindungi warga Jakarta dari musibah yang akan terus mengintai," sambungnya.(*)

Berita Terkait
News Update