ADVERTISEMENT
Rabu, 1 Maret 2023 09:38 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus kekerasan yang menimpa David Ozora hingga koma ikut diperhatikan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie.
David Ozora diketahui merupakan korban penganiayaan Mario Dandy Satrio yang merupakan anak dari pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Sementara David adalah putra pengurus pusat GP Ansor.
Menurut Tholabi Kharlie, ada dua aspek yang harus dituntaskan dari kasus kekerasan yang menimpa David Ozora. Dua hal tersebut, kata Tholabi harus diselesaikan secara pararel dan simultan.
"Saya melihat ada dua hal yang harus dituntaskan dari kasus ini. Pertama, soal tindak kekerasan yang menimpa David. Penegakan hukum atas tindakan kekerasan harus diusut secara transparan. Hambatan yang kesannya muncul di publik, sebaiknya dituntaskan oleh polisi," kata Tholabi di Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengingatkan, kekerasan yang menimpa David menjadi momentum baik bagi Polri untuk meningkatkan kepercayaan di tengah publik.
“Saya kira, ini kesempatan baik bagi Polri untuk merebut kembali kepercayaan publik setelah sebelumnya merosot imbas kasus Sambo. Kuncinya, tegakkan hukum, hilangkan hambatan-hambatan, dan tegak lurus bekerja sesuai alat bukti dan aturan hukum yang berlaku,” saran Tholabi.
Aspek kedua dalam kasus kekerasan yang menimpa David Ozora, Tholabi menyebutkan persoalan kepemilikan harta jumbo yang dimiliki bekas pejabat eselon III di Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo. Kata dia, ini juga harus diklarifikasi secara transparan dan akuntabel.
Menurut dia, klarifikasi itu penting untuk mengonfirmasi pelaksanaan reformasi birokrasi di instansi pemerintah.
"Kita dulu pernah dikejutkan kasus Gayus Tambunan. Harapannya, dari kasus tersebut, semua berbenah dan tak ada lagi kasus serupa. Di situ pentingnya klarifikasi atas kepemilikan harta jumbo milik Rafael," sebut Tholabi.
Dia berharap dari kasus David Ozora yang menjadi perhatian publik ini semua pihak dapat mengambil hikmah untuk melakukan pembenahan baik dalam aspek keluarga maupun aspek kenegaraan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT