ADVERTISEMENT
Selasa, 28 Februari 2023 17:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PAM JAYA berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan air perpipaan di DKI Jakarta dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Mewujudkan Water Security dan Pelayanan Air Bersih Di Provinsi DKI Jakarta” pada Selasa, 28 Februari 2023, di Hotel Le Meridien Jakarta.
Lewat kegiatan ini, PAM JAYA ingin mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif mengenai mekanisme pengelolaan air yang telah berkembang dan mampu mengidentifikasi variabel yang terdapat dalam suatu wilayah dengan tekanan air kecil (low supply).
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dosen Kajian Ketahanan Nasional, SKSG UI Laksma TNI Dr. Ir. Abdul Rivai Ras, M.M., M.S., M.Si, Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Ir. Jarot Widyoko, Sp-1, Pendiri dan Pimpinan Indonesia Water Institute Ir. Firdaus Ali, MSc, PhD, Subkoordinator Urusan Perencanaan Bidang Geologi, Konservasi Air Baku, dan Penyediaan Air Bersih Dinas SDA DKI Jakarta Elisabeth Tarigan.
Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin mengatakan, melalui kegiatan ini, PAM JAYA membuka diri atas informasi dari beberapa elemen, mulai dari akademisi, warga, dan pakar sehingga solusi atas persoalan air di DKI Jakarta dapat dirumuskan secara tepat.
“Saat ini, 81 persen sumber air baku di DKI Jakarta didapatkan dari Jatiluhur, 14 persen dari Tangerang, dan baru 5 persen yang didapatkan dari sumber air di kota ini,” ucap Arief.
Keterbatasan sumber air, lanjut Arief, merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan cakupan layanan air perpipaan di DKI Jakarta baru sekitar 65,85 persen pada 2022.
“Hasil uji kualitas air oleh Dinas lingkungan Hidup di lima wilayah DKI pada 2021 menyebutkan, sampel yang diambil dari sungai DKI Jakarta terindikasi 1% tercemar ringan, 20% tercemar sedang, dan 79% tercemar berat,” imbuh Arief.
Tantangan lain adalah wilayah yang cukup luas sehingga terdapat perbedaan tekanan air. Di wilayah yang jauh dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) PAM JAYA, misalnya, warga di sana akan mendapatkan tekanan air lebih kecil dibandingkan warga yang
berada dekat IPA. Hal tersebut karena pada jam sibuk, warga di sekitar aliran air akan membuka keran secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT