ADVERTISEMENT
Senin, 27 Februari 2023 13:27 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengklarisfikasi ucapanya soal berani "Injak Al-Qur'an" jika tak ada jual-beli jabatan di Kabupaten Bogor, Senin (27/2/2023).
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menegaskan, tak sedikitpun ada niat darinya untuk merendahkan Alquran. Pernyataan "Injak Al-Qur'an" tersebut ia ucapkan merespon banyaknya opini yang muncul setelah pemberitaan salah satu media.
Klarifikasi ini disampaikan Iwan Setiawan di hadapan para ulama, kyai dan tokoh agama di Pondok Pesantren Darul Huda, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (26/2) kemarin.
Iwan Setiawan menceritakan, ucapan itu keluar selepas mengikuti peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Konferensi MWC NU Cigombong juga usai menghadiri rapat koordinasi dengan seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Bogor di Lido Cigombong, pada Selasa 21 Februari 2023.
Setelah acara selesai, menurut Iwan, ia melayani wawancara langsung dengan waktu yang sangat cukup. Namun saat sudah dalam kendaraan, ada salah satu wartawan yang mengejarnya sambil mendesak menanyakan soal isu jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Bogor.
“Setelah menghadiri peringatan Harlah 1 Abad NU, saya memeberikan pengarahan ke seluruh kepala puskesmas, setelah itu ada doorstop dan saya pikir selesai karena waktunya juga cukup panjang. Tapi ada salah satu wartawan yang sudah doorstop itu bertanya ke saya yang sudah di dalam mobil, jadi kendaraan sudah mulai jalan, waktu itu saya menyampaikan soal penegasan tidak ada jual beli jabatan,” terang Iwan.
Saking ingin menegaskan tak ada jual beli di proses rotasi mutasi, Iwan bahkan mengeluarkan kalimat sumpah sebagai bentuk penegasan tertinggi. Namun karena dalam kondisinya yang terburu-buru, ada kalimatnya yang keliru soal sumpah Alquran.
“Sebagai muslim, karena imam saya Alquran, saya menjunjung betapa tingginya Alquran, saya sampai sumpah demi Allah, demi Rasulullah, demi Alquran. Tapi memang ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT