TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dinilai telah gagal dalam mengelola sampah yang selama ini menjadi masalah krusial. Hal tersebut dikatakan oleh Haris Mansyur, salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Tangerang.
Menurutnya, kinerja Bupati Tangerang kurang maksimal dalam menanggulangi persoalan sampah dan Pemkab tidak memliki grand design, serta program yang jelas untuk mengelola sampah di wilayahnya.
"Sampai saat ini, saya melihat program-program yang diluncurkan Pemkab Tangerang untuk mengelola sampah tidak berhasil," katanya, Senin (27/2/2023).
Ia menyebutkan, masih banyaknya tumpukan sampah di sejumlah lokasi, di wilayah Kabupaten Tangerang, menimbulkan persoalan yang menghantui masyarakat sekitar.
Penumpukan sampah tersebut terjadi, salah satunya disebabkan oleh keterbatasan jumlah armada pengangkut sampah yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
"Dengan jumlah armada sebanyak 213 unit, dalam per hari, DLHK Kabupaten Tangerang, hanya mampu mengangkut sampah sekitar 1.200 M/ton," ungkapnya.
Lanjut Haris, persoalan lain yang dihadapi Pemkab Tangerang, yaitu realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi sampah yang tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh DLHK untuk mengelola sampah di daerah tersebut.
"Retribusi dari sektor persampahan hanya menyumbang sekitar Rp 4,2 miliar per tahun. Menurut hitungan kami, dalam satu rit pengangkutan sampah mereka hanya menyetor Rp 210.000, dan jelas itu tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan DLHK," ungkapnya.
Haris berharap, Pemkab Tangerang sebaiknya segera membuat peraturan yang mengatur pengelolaan sampah secara jelas dan komprehensif.
"Guna mengoptimalkan PAD dari sektor retribusi sampah, pemkab bisa melibatkan Ketua RT dan RW dalam pemungutan retribusi," pungkasnya.