Untuk penataan titik-titik yang dimaksud, di antaranya Pasar Bogor Suryakencana dan sekitarnya, Tepas Salapan Lawang Dasakreta, Pasar Devris, Katulampa dan lainnya. Bima Arya menginginkan agar Dinkukmdagin Kota Bogor memastikan koordinasi bersama pihak lain berjalan lebih maksimal, sehingga diharapkan mampu mencapai target-target di 10 bulan terakhir.
Untuk penataan kawasan Devris, ini tidak terlepas dari penataan kawasan stasiun Bogor berupa pembangunan sky bridge yang akan terkoneksi dengan kawasan Alun-alun Kota Bogor, pedestrian depan kantor PLN dan Jalan Merdeka sehingga wajah di tengah kota akan lebih rapi.
Poskota TV
Dia menyampaikan, saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Bogor berada di angka 5,65 di atas Jawa Barat (5,45) dan Nasional (5,21). Salah satu faktor penyebabnya adalah pertumbuhan kafe, restoran dan sejenisnya yang cepat sehingga buying power Kota Bogor mulai kuat karena ramainya kunjungan.
Melihat hal itu, Bima Arya menilai bisa menjadi masa depan dan nyawa kota Bogor. Khusus koperasi, capacity building menjadi langkah yang ditekankan Bima Arya dalam mendukung penataan para pelaku UMKM Kota Bogor.
“Untuk izin selama sesuai dengan peruntukan kita dukung. Dinkukmdagin harus jadi motor untuk mendorongnya, tandem dengan Disparbud untuk mempromosikan semua. Sekarang saya keliling mempromosikan UMKM Kota Bogor, kita angkat UMKM Kota Bogor mulai dari kelas cungkring sampai yang kelasnya di atas,” tegas Bima Arya. (Adv)