ADVERTISEMENT

Sistem Proposional Terbuka Jadi Pilihan Anies, Apa Bedanya dengan Tertutup?

Kamis, 23 Februari 2023 11:43 WIB

Share
Anies Baswedan mengaku lebih memilih sistem pemilu proporsional terbuka. Apa perbedaanya dengan sistem proporsional tertutup? (Foto: YouTube).
Anies Baswedan mengaku lebih memilih sistem pemilu proporsional terbuka. Apa perbedaanya dengan sistem proporsional tertutup? (Foto: YouTube).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Istilah sistem pemilu dengan proporsional terbuka dan tertutup belakangan menjadi hangat diperbincangkan. Hal ini dipicu oleh persaingan dua kubu capres terkait pelaksanaan sistem pemilu 2024 mendatang.

Anies Baswedan yang merupakan capres dari Koalisi Perubahan secara tegas mendukung pelaksanaan pemilu 2024 dengan sistem proporsional terbuka. Ia menganggap sistem demikian lebih sehat untuk demokrasi di Indonesia.

Anies menyebut, sistem pemilihan di Indonesia saat ini telah memberikan ruang partisipasi yang sangat besar pada para pemilih.

"Saya rasa ini kan sudah pada fase memberikan ruang partisipasi yang luas kepada publik," ujar Anies saat ditemui di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).

 

Di sisi lain, PDIP mengusulkan agar pemilu 2024 nanti memberlakukan sistem proporsional tertutup. Sebab, kubu Partai Banteng itu menganggap proporsional terbuka atau mencoblos calon anggota legislatif yang dilakukan saat ini membuat ongkos Pemilu mahal.

Lantas, apa perbedaan sistem pemilu proporsional terbuka dengan tertutup? Simak penjelasannya berikut.

Sistem proporsional terbuka menghendaki pemilih untuk dapat langsung memilih calon wakil-wakil legislatif. Dalam sistem ini, partai politik mengajukan daftar calon yang disusun secara acak. 

Oleh karena itu, pemilih dapat langsung memilih salah satu calon dari partai politik tertentu. Pemenang kemudian ditentukan berdasarkan suara terbanyak yang diperoleh oleh calon bersangkutan.

Keunggulan sistem proporsional terbuka dalam pemilihan umum (Pemilu) adalah adanya derajat keterwakilan yang baik karena pemilih bebas menentukan wakilnya yang akan duduk di legislatif secara langsung dan dapat terus mengontrol orang yang dipilihnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT