JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas merespons munculnya bangunan mirip 'Ka'bah baru' yang tengah dibangun Arab Saudi.
Untuk diketahui, bangunan yang belakangan ramai disebut Ka'bah baru itu diberinama The Mukaab. Itu adalah bangunan berbentuk kubus setinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter. Ini merupakan bagian dari mega proyek pusat kota modern terbesar di dunia di ibu kota Riyadh.
Semakin mencolok usai bangunan tersebut terinspirasi dari gaya arsitektur Najdi modern yang diciptakan oleh teknologi digital dan vitual.
Usai muncul, sejumlah pihak kemudian menanggapinya secara pro-kontra. Sebagian pihak menuding jika The Mukaab adalah Ka'bah baru.
Terkait hal ini, Anwar Abbas mengatakan, memaklumi adanya sikap kontra atas pembangunan The Mukaab, Karena bentuknya yang kubus dan menyerupai bangunan susi umat Islam, Ka'bah. Tetapi dia menolak jika itu adalah Ka'bah baru.
"Saya rasa adanya komentar perihal itu, saya rasa bagus ya. Tapi kan itu enggak sama, hanya mirip. Kalau mirip kan artinya tetap berbeda," kata Anwar Abbas di saluran Youtube Apa Kabar Indonesia, dikutip Kamis (23/2/2023).
Menurutnya, Ka'bah bagi umat Islam sudah jelas dan cuma satu. Dia pun kemudian berharap agar bangunan The Mukaab tidak dikaitkan sebagai bangunan Ka'bah baru.
"Kalau tidak dikaitkan dengan Ka'bah baru sa-sah saja. Cuma barangkali, karena bentuknya seperti Ka'bah, maka isinya juga sebaiknya mencerminkan nilai-nilai luhur," kata dia lagi.
"Yang bilang itu Ka'bah baru itu siapa? Kecuali Pemerintah Arab Saudi mengumumkan secara resmi, ya itu baru sesat. Tetapi kan Arab Saudi tak bilang itu Ka'bah resmi."
Bolehkah Buat Bangunan Mirip Ka'bah
Lebih jauh Anwar Abbas mengatakan, boleh saja jika ada masyarakat yang membuat bangunan seperti Ka'bah. Akan tetapi jangan kemudian dianggap sebagai bangunan suci. Akan dianggap berhala jadinya.
Dia lalu mencontohkan di Malaysia, ada bangunan menyerupai masjid yakni kantor Perdana Menteri di Putera Jaya.