ADVERTISEMENT

Pengakuan Bripka Madih Dikeroyok Oknum dan 10 Orang Warga Usai Salat Isya, Ini Ceritanya

Rabu, 22 Februari 2023 06:32 WIB

Share
Bripka Madih (peci putih) bersama tim kuasa hukumnya di Jatiwarna, Pondok Melati, Kota Bekasi. Foto: Poskota/Ihsan Fahmi.
Bripka Madih (peci putih) bersama tim kuasa hukumnya di Jatiwarna, Pondok Melati, Kota Bekasi. Foto: Poskota/Ihsan Fahmi.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pernyataan kembali keluar dari mulut Bripka Madih. Selain soal dugaan penyerobotan tanah, ia juga mengaku pernah dikeroyok oleh aparat dan orang tak dikenal.

Dikatakan Provost yang berdinas di Polres Jakarta Timur itu, peristiwa pengeroyokan terhadap Bripka Madih terjadi pada 2012 lalu.

Bripka Madih ketika itu mengaku babak belur dikeroyok oleh  dua oknum aparat Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dan Brimob Polri serta 10 orang warga.

“Oknum AURI dan Anggota Brimob, sisanya sipil, jumlahnya 12 orang. Sampai berdarah-darah,” kata dia kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).

Aksi pengeroyokan terhadap Bripka Madih terjadi ketika dirinya baru saja selesai menunaikan ibadah salat Isya. Tanpa alasan jelas, dia yang sedang berjalan langsung dikepung belasan orang hingga dirinya babak belur.

“Kami lagi salat Isya mau tarawih, begitu ramai di luar kita mau keluar, belum keluar udah dikeroyok,” jelasnya.

Imbas kejadian itu, dirinya langsung melaporkannya ke kepolisian. Namun bukannya selesai, laporan itu tak memiliki perkembangan.

Dikatakannya, sejumlah barang bukti termasuk baju yang ia pakai sudah dalam status penyitaan. “Kenapa tidak diproses? Jadi apakah harus nunggu korban jiwa? Lalu di mana keadilan?" kata Bripka Madih.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT