BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pernyataan kembali keluar dari mulut Bripka Madih. Selain soal dugaan penyerobotan tanah, ia juga mengaku pernah dikeroyok oleh aparat dan orang tak dikenal.
Dikatakan Provost yang berdinas di Polres Jakarta Timur itu, peristiwa pengeroyokan terhadap Bripka Madih terjadi pada 2012 lalu.
Bripka Madih ketika itu mengaku babak belur dikeroyok oleh dua oknum aparat Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dan Brimob Polri serta 10 orang warga.
“Oknum AURI dan Anggota Brimob, sisanya sipil, jumlahnya 12 orang. Sampai berdarah-darah,” kata dia kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Aksi pengeroyokan terhadap Bripka Madih terjadi ketika dirinya baru saja selesai menunaikan ibadah salat Isya. Tanpa alasan jelas, dia yang sedang berjalan langsung dikepung belasan orang hingga dirinya babak belur.
“Kami lagi salat Isya mau tarawih, begitu ramai di luar kita mau keluar, belum keluar udah dikeroyok,” jelasnya.
Imbas kejadian itu, dirinya langsung melaporkannya ke kepolisian. Namun bukannya selesai, laporan itu tak memiliki perkembangan.
Dikatakannya, sejumlah barang bukti termasuk baju yang ia pakai sudah dalam status penyitaan. “Kenapa tidak diproses? Jadi apakah harus nunggu korban jiwa? Lalu di mana keadilan?" kata Bripka Madih.