"Kita kepolisian mengimbau kedepannya untuk antisipasi lagi, dicek lagi makanan yang dimakan anak-anak," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 55 pelajar Marsudirini di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor sempat mengkonsumsi beberapa jenis makanan, usai mengikuti kegiatan di asrama tersebut pada Sabtu (18/2/2023).
Akibatnya, Seluruh murid mengalami mual hingga muntah yang baru dirasakan pada Senin (20/2) pagi.
Penanggungjawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Bogor, Helena membenarkan peristiwa mual dan muntah massal ini.
Menurutnya, usai mengikuti kegiatan, peserta acara tidak ada yang mengalami gejala keracunan apapun dari makanan yang disiapkan yayasan, seperti shabu-shabu, es doger maupun pizza.
Komisaris utama Rumah Sakit Sentosa, Dokter Frits mengatakan, pihaknya tengah menerima pasien sebanyak 55 orang yang diduga keracunan makanan sekira pukul 08.30 WIB.
"RS Sentosa menerima kabar dan informasi terkait adanya kejadian luar biasa (KLB) mengenai kesehatan yang dialami oleh sejumlah siswa-siswi Sekolah Marsudirini yang diduga mengalami keracunan," ujarnya mengalami keterangannya, Senin (20/2/2023).
Menurut Frits, total ada 55 pelajar yang diduga keracunan tersebut. "Kemungkinan karena makanan yang dikonsumsi di Asrama Marsudirini," terangnya. (Panca)