Kedua, yaitu di Pelabuhan Penyeberangan Merak yang pada penyelenggaraan Angleb tahun lalu sempat terjadi kepadatan.
“Sekarang sudah kami siapkan tambahan pelabuhan penyeberangan untuk mengalihkan kepadatan di Merak dan Bakauheni. Di Merak ada Pelabuhan Ciwandan dan di Sumatera kita siapkan Pelabuhan Panjang. Kita harapkan kepadatan di Merak-Bakauheni bisa terpecah,” ujar Menhub.
Ketiga, yaitu terkait konektivitas udara yang diprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah bandara yakni Bali, Makassar, Surabaya, dan Medan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angkut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal,” tuturnya.
“Kami juga berkoordinasi dengan operator bandara untuk meningkatkan jam operasional bandara,” sambungnya.
Kata Budi, ada sejumlah hal lainnya yang disiapkan Kemenhub bersama pemangku kepentingan terkait untuk melancarkan penyelenggaraan Angleb tahun ini yaitu menyiapkan armada transportasi publik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
“Dan memfasilitasi program mudik gratis untuk menekan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor,” tuturnya.
Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Angleb tahun-tahun sebelumnya, kata Budi, faktor yang juga penting untuk menyukseskan penyelenggaraan Angleb yaitu sosialisasi dan dukungan dari media massa untuk menyampaikan informasi terkini terkait kebijakan.
“Juga mengedukasi masyarakat untuk merencanakan perjalanannya dengan baik,” katanya.
Pada tahun lalu, sambung Budi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik Lebaran berdasarkan hasil survey dari salah satu lembaga survei yaitu Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencapai 76,4 persen. (Wanto)