Setiap hari dilayani Yatmi anak menantunya, lama-lama kok bisa tertarik dan berkembang menjadi cinta.
Maklum, sebagai lelaki Mbah Waluyo memang hidup menduda, sudah lama tak pernah ngetap olie.
Padahal dia masih merasa rosa-rosa macam Mbah Marijan.
Sekali waktu dia berhasil merayu Yatmi dan sukses mencetak gol non PSSI.
Rupanya jadi ketagihan, setiap ada peluang anak menantu dijadikan sasaran.
Sampai kemudian pernah dipergoki Giman suami Yatmi.
Marah betul dia, tapi mau bunuh ayah, takut durhaka, sehingga akhirnya saat istrinya tidur langsung dicekik sampai wasalam.
Pada keluarga Giman mengaku bininya mati karena sakit kanker.
Selepas pemakaman keluarga curiga, sebab Yatmi tak punya riwayat penyakit kanker.
Mereka lapor polisi dan makam pun dibongkar, hasilnya ditemukan tanda mati dicekik.
Giman pun diinterogasi dan akhirnya mengaku memang Yatmi mati dicekik.
Tapi dia punya alasan, bunuh ayah kan durhaka, sedangkan bunuh istri meski dosa tapi kan tidak durhaka.