PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Rumah pasutri lansia, Asna (65) dan Islak (66), warga Kampung Hunyur, RT 08/04 Desa Parigi, Kecamatan Saketi, Pandeglang kondisinya sangat memprihatinkan.
Pasalnya, bangunan rumah tersebut nyaris roboh akibat dimakan usia. Sementara pasangan lansia tersebut tak kuasa untuk memperbaiki bangunan rumahnya tersebut.
Pantauan Poskota, kondisi bangunan rumah sepasang lansia tersebut selain sudah banyak kerusakan, serta bangunan terlihat sudah miring dan nyaris roboh.
Bangunan rumah yang mayoritas terbuat dari kayu dan bambu tersebut, nampak sudah sangat tidak layak huni. Karena bagian dinding atau bilik rumah sudah banyak yang rusak, atap rumah banyak yang bocor dan penuh tambalan plastik.
Kalau turun hujan, kedua lansia atau penghuni rumah tersebut kehujanan, dan kalau malam hari kedinginan karena bilik rumah sudah bolong-bolong, dan lantai rumah juga banyak kerusakan.
"Atap sudah banyak yang bocor, dan juga banyak tambalan. Kalau musim hujan kami kehujanan, kadang saya sering naik ke atas untuk menambal atap rumah," ungkap Asna, Sabtu (11/2/2023).
Saat ada hujan dan angin kata nenek Asna, ia dan suaminya sering mengungsi ke rumah tetangganya, karena selain kebocoran dan juga takut rumahnya roboh.
"Ini juga sudah banyak dipasang tiang penyangga. Soalnya kalau tidak ada tiang penyangga sudah ambruk," katanya.
Di rumah yang nyaris roboh itu, ia tinggal bersama suami dan satu orang anaknya. Kondisi rumah itu tetap dihuninya lantaran tidak ada lagi tempat untuk bernaung.
"Mau tinggal dimana lagi, kan hanya ini rumah kami. Bukan kami tidak takut rumah ini ambruk, tapi kami tak kuasa untuk memperbaikinya," ujarnya.
Ia dan suaminya tersebut sangat mengidamkan punya rumah yang bagus atau paling tidak yang layak huni. Namun karena penghasilan dirinya dan suaminya yang kuli serabutan dan mengembala kami, hanya cukup buat makan sehari-hari.